Berikut adalah sepenggal surat dari Seby, salah satu sepupu gw & Deni.
Surat ini dibacain oleh Lewi sesaat sebelum penutupan peti. Seby sendiri ga bisa datang, karna saat itu Seby juga lagi sakit.
Dear my brother Daniel Josef,
So many things i wanted to say to you will now be left unsaid. So many things i wanted to do for you will now be left undone. Sometimes i chose to be away from you because i can't stand to see how life has been unfair to you. I could never understand why such a humble and beutiful person like you is never really given the chance to take on the world. I could never understand why such a chance is instead given to someone like me who probably did not deserve it more than you did. But now, you can finally get all off that.
Deni my brother, i probably never told you how much i care about you. I probably never told you that i've always loved you like my brother, but there's one thing you should know : i never stop thinking about you. You are indeed the little brother that i never had. I can still remember clearly how we used to spent all our times together when we were kids. I still remember all the good and bad things that we learned growing up. As years went by, i changed. I let all the glimmering lights of life changed me. But you, you stayed the same. You are still the humble Daniel that i know; you still the kind-hearted person that will do everyting for everyone around you without asking for anything in return.
Even though we grew apart, i never really stop thinking about you ______________________
Rest in Peace My Beloved Brother, Daniel
Lisa telp, tamu2 sudah semakin banyak yang datang dan misa requim yang akan diselenggarakan malam itu butuh persiapan, jadi kita harus segera balik lagi kerumah duka.
Setibanya di rumah duka, rasa haru dan sedih tak terkira kembali menghujam!! Melihat begitu banyaknya orang yang hadir untuk mendoakan arwahnya Deni, begitu banyaknya karangan bunga yang terbentang dari ujung jalan masuk sampai ke ruang duka, bahkan terjadi penumpukan di beberapa tempat, menunjukkan betapa Deni adalah sosok yang mempunya arti tersendiri bagi orang2 itu.
Yaaa, SEMUA orang SAYANG Deni!!!! Semua orang yang tau dan kenal sosok Deni merasakan seperti apa yang gw dan keluarga rasakan, KEHILANGAN!!!
Sebelum misa requim dimulai, Lewi tiba di rumah duka dengan tampilan sedikit kusut karna perjalanan Palu-Jakarta 2jam lebih dan harus bergelut dengan kemacetan ibukota, supaya bisa hadir tepat waktu untuk mengikuti misa requim, langsung memberikan pelukan khasnya. Seakan ingin mentransfer semua kekuatannya ke gw, yang saat itu sangat nyata terlihat begitu fragile, supaya gw bisa lebih kuat dan tabah.
Lewi, yang awal April lalu baru mulai ditempatkan dinas di Palu, langsung pulang begitu mendapat kabar soal Deni. Sejak pacaran 7tahun en akhirnya kita married, Lewi adalah salah satu sosok yang cukup dekat dengan Deni yang sangat pemalu, pendiam dan tertutup. Entah kenapa, Deni bisa lebih terbuka ke Lewi daripada ke gw maupun Lisa (mungkin faktor dominan dari gw en Lisa juga). Biasanya gw minta tolong Lewi untuk bantu mancing2 apa yang ada dibenaknya Deni, supaya Deni bisa lebih terbuka, khususnya dalam hal percintaan (gw paling usil en serba pengen tau siapa2 aja yang lagi deket sama Deni. Bukannya pengen diplonco ato minta ditraktir karna abis "jadian" dsb, tapi gw hanya pengen tau, ceweq2 macam apa yang deket sama kakak gw itu. Mengingat Deni itu orangnya buaiknya minta ampun, gw ga mau dia diperalat sama ceweq2 yang suka matre!). Dan biasanya Lewi sukses menjalankan misi tersebut ☺
Maigot!!!! Gw jadi inget, waktu dalam perjalanan ke carolus, gw sempet sms en nelp temen2nya Deni. Dari salah satu HPnya Deni, gw liat ada panggilan keluar jam 5 pagi, en nomor yang dituju adalah Lewi!!! Deni sempet nyoba nelp Lewi jam 5 pagi!! Jam 6 pagi waktu Palu, dimana Lewi seharusnya udah bangun jam segitu untuk siap2 ke kantor. Tapi karena HPnya Lewi di silent, jadi Lewi ga ngeh, bahkan kalo gw ga kasih tau siang itu perihal miskol, Lewi ga check HPnya yang satunya lagi itu :((
Jangan2 saat itu Deni mau bilang sesuatu atau bahkan mau pamit ke Lewi??
Again, gw tenggelam dalam pikiran2 gw sendiri. Bertanya2, kira2 apa yang hendak Deni sampaikan ke Lewi pagi itu? Gimana perasaan Deni ketika ada nada sambung tapi tidak ada yang mengangkat diseberang sana? Apa yang ada dalam pikirannya, ketika dalam sisa2 tenaganya, berjuang melawan sakratul maut, berharap ada orang yang mengetahui situasinya saat itu? Seriously, gw pasti akan jauh lebih tenang, kalo semua pertanyaan itu ada jawabannya!!
Misteri kehidupan dan KEMATIAN, kata mereka! Deni udah tenang en lebih bahagia bersama Bapa di surga, kata2 yang terus diulang oleh orang2 yang turut hadir berbelasungkawa.
Yah..andaikan semudah itu mencerna kata2 mereka dan menghadapinya. Andai ada manual book untuk hal2 seperti ini.
Misa Requim malam itu dipimpin oleh Rm. Dibyo (salah satu Rm. Paroki St. Anna), dibantu pihak keluarga dan umat dari lingkungan St. Elizabet, serta tim Paduan Suara bersama organis dari KAJ (thanks to my dearest friend Natalia Yaya, yang berhasil mendatangkan tim PS dan organisnya disaat dadakan seperti itu).
Selasa, 13 April 2010, kami mengadakan misa tutup peti dan penghormatan terakhir untuk Deni.
Dari yang tadinya panas terik, dimana hampir semua tamu yang hadir pegang kipas ato buku misa untuk kipasan, tiba-2 langit berubah menjadi gelap gulita en hujan turun dengan derasnya selama misa.
Berbagai macam pikiran sudah berkecamuk : kalo hujan deras seperti ini, bagaimana iring-2annya nanti ke makam Deni? Mama bisa sakit kalo sampe keujanan, tanah di makam juga pasti becek, kasian sama Tante-2 Om-2 dan semua yang bakalan hadir di makamnya Deni nanti, dan pikiran-2 lainnya..
Thank God, hujan berhenti tepat pada waktunya. Selesei misa, langit tiba2 cerah lagi, sehingga tidak ada kendala untuk melanjutkan ke prosesi berikutnya, yaitu penutupan peti, penghormatan terakhir dan iring-2an ke tanah kusir.
Sayangnya, dalam perjalanan ke makam, hujan deras kembali mengguyur, jadi ga tega ngeliat para voorrijder ujan-2an dalam mengawal perjalanan iring-2an (ada lebih kurang 20an mobil)ke tanah kusir.
But thank God again, sesampainya di tanah kusir ternyata disana kering kerontang, ga ujan sama sekali, cuaca memang sedikit mendung tapi itu malah menguntungkan, karena pemakamannya Deni adalah jam 2 siang, dimana seharusnya matahari lagi terik-2nya saat it.
Dipimpin oleh salah 1 prodiakon dari paroki St.Anna, upacara pemakaman Deni berjalan lancar..
Dan sampai disitulah perjalanan hidup dari seorang Daniel Joseph Soekarso..
Selamat jalan Deni..
Selamat berbahagia di sisi Bapa..
Bila tiba saatnya nanti, kita berkumpul kembali dalam rumah Bapa ya, Den....
Love you so much, Den..
Setibanya di rumah duka, rasa haru dan sedih tak terkira kembali menghujam!! Melihat begitu banyaknya orang yang hadir untuk mendoakan arwahnya Deni, begitu banyaknya karangan bunga yang terbentang dari ujung jalan masuk sampai ke ruang duka, bahkan terjadi penumpukan di beberapa tempat, menunjukkan betapa Deni adalah sosok yang mempunya arti tersendiri bagi orang2 itu.
Yaaa, SEMUA orang SAYANG Deni!!!! Semua orang yang tau dan kenal sosok Deni merasakan seperti apa yang gw dan keluarga rasakan, KEHILANGAN!!!
Sebelum misa requim dimulai, Lewi tiba di rumah duka dengan tampilan sedikit kusut karna perjalanan Palu-Jakarta 2jam lebih dan harus bergelut dengan kemacetan ibukota, supaya bisa hadir tepat waktu untuk mengikuti misa requim, langsung memberikan pelukan khasnya. Seakan ingin mentransfer semua kekuatannya ke gw, yang saat itu sangat nyata terlihat begitu fragile, supaya gw bisa lebih kuat dan tabah.
Lewi, yang awal April lalu baru mulai ditempatkan dinas di Palu, langsung pulang begitu mendapat kabar soal Deni. Sejak pacaran 7tahun en akhirnya kita married, Lewi adalah salah satu sosok yang cukup dekat dengan Deni yang sangat pemalu, pendiam dan tertutup. Entah kenapa, Deni bisa lebih terbuka ke Lewi daripada ke gw maupun Lisa (mungkin faktor dominan dari gw en Lisa juga). Biasanya gw minta tolong Lewi untuk bantu mancing2 apa yang ada dibenaknya Deni, supaya Deni bisa lebih terbuka, khususnya dalam hal percintaan (gw paling usil en serba pengen tau siapa2 aja yang lagi deket sama Deni. Bukannya pengen diplonco ato minta ditraktir karna abis "jadian" dsb, tapi gw hanya pengen tau, ceweq2 macam apa yang deket sama kakak gw itu. Mengingat Deni itu orangnya buaiknya minta ampun, gw ga mau dia diperalat sama ceweq2 yang suka matre!). Dan biasanya Lewi sukses menjalankan misi tersebut ☺
Maigot!!!! Gw jadi inget, waktu dalam perjalanan ke carolus, gw sempet sms en nelp temen2nya Deni. Dari salah satu HPnya Deni, gw liat ada panggilan keluar jam 5 pagi, en nomor yang dituju adalah Lewi!!! Deni sempet nyoba nelp Lewi jam 5 pagi!! Jam 6 pagi waktu Palu, dimana Lewi seharusnya udah bangun jam segitu untuk siap2 ke kantor. Tapi karena HPnya Lewi di silent, jadi Lewi ga ngeh, bahkan kalo gw ga kasih tau siang itu perihal miskol, Lewi ga check HPnya yang satunya lagi itu :((
Jangan2 saat itu Deni mau bilang sesuatu atau bahkan mau pamit ke Lewi??
Again, gw tenggelam dalam pikiran2 gw sendiri. Bertanya2, kira2 apa yang hendak Deni sampaikan ke Lewi pagi itu? Gimana perasaan Deni ketika ada nada sambung tapi tidak ada yang mengangkat diseberang sana? Apa yang ada dalam pikirannya, ketika dalam sisa2 tenaganya, berjuang melawan sakratul maut, berharap ada orang yang mengetahui situasinya saat itu? Seriously, gw pasti akan jauh lebih tenang, kalo semua pertanyaan itu ada jawabannya!!
Misteri kehidupan dan KEMATIAN, kata mereka! Deni udah tenang en lebih bahagia bersama Bapa di surga, kata2 yang terus diulang oleh orang2 yang turut hadir berbelasungkawa.
Yah..andaikan semudah itu mencerna kata2 mereka dan menghadapinya. Andai ada manual book untuk hal2 seperti ini.
Misa Requim malam itu dipimpin oleh Rm. Dibyo (salah satu Rm. Paroki St. Anna), dibantu pihak keluarga dan umat dari lingkungan St. Elizabet, serta tim Paduan Suara bersama organis dari KAJ (thanks to my dearest friend Natalia Yaya, yang berhasil mendatangkan tim PS dan organisnya disaat dadakan seperti itu).
Selasa, 13 April 2010, kami mengadakan misa tutup peti dan penghormatan terakhir untuk Deni.
Dari yang tadinya panas terik, dimana hampir semua tamu yang hadir pegang kipas ato buku misa untuk kipasan, tiba-2 langit berubah menjadi gelap gulita en hujan turun dengan derasnya selama misa.
Berbagai macam pikiran sudah berkecamuk : kalo hujan deras seperti ini, bagaimana iring-2annya nanti ke makam Deni? Mama bisa sakit kalo sampe keujanan, tanah di makam juga pasti becek, kasian sama Tante-2 Om-2 dan semua yang bakalan hadir di makamnya Deni nanti, dan pikiran-2 lainnya..
Thank God, hujan berhenti tepat pada waktunya. Selesei misa, langit tiba2 cerah lagi, sehingga tidak ada kendala untuk melanjutkan ke prosesi berikutnya, yaitu penutupan peti, penghormatan terakhir dan iring-2an ke tanah kusir.
Sayangnya, dalam perjalanan ke makam, hujan deras kembali mengguyur, jadi ga tega ngeliat para voorrijder ujan-2an dalam mengawal perjalanan iring-2an (ada lebih kurang 20an mobil)ke tanah kusir.
But thank God again, sesampainya di tanah kusir ternyata disana kering kerontang, ga ujan sama sekali, cuaca memang sedikit mendung tapi itu malah menguntungkan, karena pemakamannya Deni adalah jam 2 siang, dimana seharusnya matahari lagi terik-2nya saat it.
Dipimpin oleh salah 1 prodiakon dari paroki St.Anna, upacara pemakaman Deni berjalan lancar..
Dan sampai disitulah perjalanan hidup dari seorang Daniel Joseph Soekarso..
Selamat jalan Deni..
Selamat berbahagia di sisi Bapa..
Bila tiba saatnya nanti, kita berkumpul kembali dalam rumah Bapa ya, Den....
Love you so much, Den..
Gone too soon
Udah lama banget ga buka blog ini..padahal banyak banget yang mo ditumpahin disini.
Hmmm...mulai darimana yach?
Geeez..I really dunno how to start this post!!
Setelah bulan Maret 2x berturut2 menghantarkan kepergian orang2 tercinta dari sahabat maupun kerabat gw (Maria, pacarnya Dave, sahabat dekat gw en mamanya Anna, kakak iparnya Lewi), gw ga nyangka sama sekali kalo akhirnya April lalu gantian gw yang ditemani sahabat dan para kerabat untuk menghantarkan kepergian salah satu sosok yang gw cintai.
Bagaikan mimpi buruk disiang bolong, tapi ini bahkan belum juga siang! Matahari baru mulai tersenyum di pagi itu, tapi ternyata senyuman itu bukan ditujukan buat gw sekeluarga!
Seperti baru terjadi kemarin, masih teringat jelas detail demi detail yang terjadi pagi itu! Semuanya terjadi begitu tiba-2, tanpa ada firasat ataupun tanda-2.
Hari itu, Senin, 12 April 2010, jam 7. 43 WIB
Gw lagi di kamar, siap-2 untuk berangkat ke kantor sambil nonton infotainment di trans7. Tiba-2 ada suara ketukan kencang di pintu kamar, en ternyata itu Papa (fyi, Papa jarang banget naek keatas, selain karena separo diatas cuman ada kamarnya Deni, kamar gw en ruang tamu di depannya, saat itu bagian diatas lagi direnovasi jadi lagi super berantakan abis. Ruang tamu gw aja penuh dengan romel dan barang-2 hasil pindahan).
Dengan muka panik dan suara sedikit ngos-2an, Papa bilang : “Cis, Papa coba bangunin Deni daritadi tapi ga bangun-2. Kamu tolong jaga kakakmu dulu ya, Papa mo ke rumah depan untuk matiin api di kompor, karena tadi Deni minta dibikinin bubur”.
Saat itu juga gw langsung lari ke kamar Deni, dan menemukan Deni terbaring di tempat tidurnya dalam keadaan terlentang dan salah satu kakinya tergantung.
Gw coba bangunin Deni pelan-2, tapi dia ga mo bangun. Gw guncang-2 badannya en dia tetep ga bergeming. Saat itu gw mulai ngerasa ada yang ga beres, gw pun mulai nangis dan berteriak-2 : “Den.. Deni bangun, Den.. Den, banguuuun!!! Bangun, Den!!!!!!”. Teriakan gw yang mampu membuat hening para tukang yang sedang bekerja, teriakan yang selama ini suka bikin Deni bête pun ga bisa membangunkan dia dari tidurnya.
Gw pegang kakinya yang tergantung, bermaksud untuk merapikan posisinya, kakinya terasa begitu dingin. Gw pun mulai memegang kakinya yang satu lagi, dan ternyata badannya Deni dingin mulai dari kaki hingga sebatas pinggang. Gw panik dan kembali histeris dan berteriak-2 : “Tuhan, tolong jangan ambil dia… Jangan ambil kakak ku!!”. Ditengah-2 kepanikan itu gw terus mencari apa yang tidak beres dari situasi ini. Then gw liat dadanya Deni datar, tidak ada pergerakan naik-turun selayaknya orang yang sedang bernapas. Gw pun sempet mompa jantungnya, tapi gw menyerah dihitungan kelima (salah satu yang gw sesali, kenapa gw menyerah secepat itu, eventhough gw ga tau itungan yang tepat ato cara melakukannya dengan benar, tapi seharusnya saat itu gw tetap terus mencoba). Gw juga berusaha membuka mulutnya untuk memberikan napas buatan, namun mulutnya terkunci rapat, ga bisa dibuka sama sekali.
Waktu Papa kembali dari rumah depan, entah apa Papa sudah menyadari akan hal ini namun berusaha untuk tetap kuat dan mencoba menenangkan gw, atau Papa masih berpikir kalo Deni hanya pingsan seperti kejadian beberapa tahun yang lalu saat Deni dilarikan ke RS dalam keadaan tidak sadarkan diri dan masuk ICCU hampir seminggu lamanya karena gula darahnya menembus angka 500. Papa bilang ke gw untuk tenang.. Deni cuman pingsan. Tadi pagi Papa masih sempet bbm Deni untuk istirahat aja di rumah, ga usah ngantor kalo ga enak badan. En karena ga ada balasan dari Deni, Papa naek ke kamarnya Deni yang saat itu dalam posisi tengkurep bilang ke papa kalo jantungnya berdetak kencang sekali en dia juga minta dibuatin bubur buatannya Papa. Papa yang tidak ada firasat apapun soal ini, mencoba membalikkan badannya Deni, supaya Deni bisa bicara lebih jelas dan dadanya tidak tertekan karena posisi tengkurepnya itu. Kemudian papa kerumah depan untuk bikinin buburnya. Tapi karena Papa inget Deni harus minum obat dulu sebelum makan, jadi Papa balik lagi kerumah, bawain Deni air minum elektromagnetik dan obatnya. Dan saat itulah Deni udah ga bisa dibangunin.
Papa udah ngabarin Mama soal kondisi Deni en Mama udah muter balik otw home. Karena hari itu adalah hari senin, dan jam segitu adalah jam-2nya macet orang-2 berangkat ke kantor, so gw sama Papa mutusin untuk tidak menunggu Mama, tapi langsung bawa Deni ke UGD Carolus, en ketemuan sama Mama ditengah-2 aja. Papa langsung nyiapin mobil en minta tolong tukang untuk bantu mindahin Deni ke mobil. You know what? Butuh 4 orang tukang untuk bantu angkat Deni ke mobil. Jangankan mindahin tubuhnya, mindahin kakinya yang tergelantung aja tadi gw ga sanggup, saking beratnya.
Dalam perjalanan ke RS, Papa tetap berusaha tenang mengendarai mobil ditengah-2 macetnya jalanan dan situasi yang penuh tekanan itu, masih ditemenin sama 3 tukang yang ikut bantu angkat Deni ke dalam mobil. Kita ketemuan sama Mama di dermaga (baru 1/4 jalan yang harus ditempuh untuk sampai ke RS), kemudian Mama pindah ke Kijang, duduk mangku Deni, sedangkan gw pindah ke civic, disetirin sama P. Toni (kebetulan hari itu P.Idod, supirnya mama ijin ga masuk) iring-2an menuju RS. Gw masih sempet sms dan bbm sodara-2 maupun sahabat-2 gw, mohon doa untuk Deni yang saat itu ga bisa gw jabarin kondisinya pastinya.
Jalanan sangat tidak bersahabat hari itu, selain macetnya seampun-2, berkali-2 kita kena lampu merah, sehingga butuh waktu 1jam lebih untuk sampai di Carolus.
Begitu sampe di UGD Carolus, Papa langsung turun dari mobil, lari masuk ke UGD untuk panggil suster yang bertugas. Ada kalimat yang keluar dari mulut suster yang datang bawa tempat tidur derek, yang bikin gw emosi en pengen nampar tuh suster rasanya. Waktu Deni diturunin dari mobil, dibantuin sama 3 tukang, si suster ini ngomonk : "Apaan tuh??". What??? What do you mean with "Apaan tuh"??. Itu kakak gw, monyonk!!!
Again, kekecewaan gw muncul waktu Deni ga langsung mendapat penanganan setelah dibawa ke UGD. Ada sekitar 5 menit dari sejak Deni dibawa masuk ke UGD sampai dokter jaga datang untuk memeriksa. Dengan menempelkan stetoskopnya beberapa kali ke dada Deni, si dokter dengan datar berkata : "ini udah ga ada" (sama seperti suster tadi, si dokter juga menyebut kakak gw dengan "ini"???. Tapi gw udah ga sanggup marah saat itu). Ada keheningan sejenak disana, kemudian Mama bertanya kembali ke dokter itu, dan sang dokter memperjelas bahwa Deni sudah tidak ada.
Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, yang pasti saat itu kami semua histeris berteriak-2, meminta sang dokter untuk memeriksa ulang dengan peralatan lain (alat kejut, dsb). Dan untuk meyakinkan kami, salah seorang suster memasang alat di dadanya Deni yang tersambung di monitor. Kemudian suster itu menunjuk kearah monitor dan terpampanglah garis lurus disana.
Mama Papa langsung memeluk Deni, nangis meraung-raung. Baru pertama kali itu gw ngeliat Papa menangis tersedu-2, kerutan diwajahnya langsung terlihat jelas. Berkali-2 Mama dan Papa menyalahkan diri sendiri dan berandai-2 :
"Andai saja tadi pagi sebelum Mama berangkat ke kantor Mama naek dulu ke kamar kamu en ngecek keadaan kamu ya, Den",
"Andai aja semalem, waktu kamu bilang capek en ga enak badan, Mama nawarin kamu tidur di kamar Mama",
"Andai aja Papa lebih sigap waktu tadi pagi kamu ngomong kurang jelas en minta dibikinin bubur",
dan andai-2 lainnya..
Ga bisa gw bayangin betapa hancurnya hati mereka. Abang gw satu-2nya, anak laki-2 mereka satu-2nya, pergi untuk selama-2nya di usianya yang masih sangat muda ( 31 tahun), sekali lagi, tanpa tanda-2 dan mereka tidak ada disampingnya saat Deni menghembuskan napas terakhirnya. Yaa..tidak ada siapapun saat itu. Bahkan tidak ada yang tau secara pasti, kapan dan bagaimana Deni menghembuskan napas terakhirnya.. Tapi kalo diliat dari raut wajahnya yang tenang, gw yakin 1000% Deni pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit sedikitpun!!!!
Well, siapa yang akan menyangka, kalo hari sabtu - minggu, tanggal 10 - 11 April 2010, saat kita (Mama, Papa, Deni en gw) inap di rumahnya Lisa di BSD adalah saat-2 terakhir kami bisa berkumpul bersama Deni dalam satu keluarga lengkap?
Siapa yang akan menyangka, dengan hasil lab Deni dan hasil periksa ke dokter alternatif hari sabtu itu yang semuanya menunjukkan perkembangan dan hasil yang luar biasa bagus adalah saat-2 terakhir Deni di puji-2 karna niat dan tekadnya untuk hidup sehat semakin terlihat jelas?
Siapa yang akan menyangka, kalo hari minggu tanggal 11 April 2010, pulang dari BSD en Deni pamit tidur duluan karena cape, adalah pamit dalam arti sesungguhnya?
Siapa yang akan menyangka???? SIAPA?!?!?!?!?!?
Dengan langkah lunglai, gw meninggalkan Mama dan Papa yang masih terisak-2 dan terus membelai lembut wajahnya Deni. Gw harus ngabarin Lisa, Lewi, dan kerabat-2 lainnya. Gw juga harus pulang ke rumah untuk nyiapin jas, kemeja, sepatu, sarung tangan, dll untuk keperluannya Deni. Sementara Mama tetap berada disampingnya Deni sambil berdoa Rosario, Papa mengurus surat-2 kematian di bagian administrasi juga mengurus ruangan di rumah duka St. Carolus.
Setibanya di rumah, mandor dan tukang-2 yang lain langsung menghampiri gw dan mengucapkan turut berduka cita. Kemudian gw naik keatas, ke kamarnya Deni, berbaring ditempat tidurnya Deni dan kembali menangis..menangis..menangis..dan menangis!! Sempet gw marah dan kecewa sama Tuhan, karena Tuhan telah mengambil kakak gw begitu aja tanpa memberikan gw kesempatan untuk pamit en bilang betapa gw bangga mempunyai kakak seperti dia, betapa gw mencintainya dan sangat takut kehilangan dia dari sejak pertama kali dia masuk ICU beberapa tahun yang lalu, betapa gw sangat menyesal dengan semua sikap dan kata2 gw yang sering memojokkan dia.
Setelah rasanya puas menangis, menumpahkan semuanya, gw mulai menyiapkan barang2 yang akan dipakai Deni pada saat2 terakhirnya dimuka bumi ini. Mulai dari kemeja putih lengan panjang yang paling putih dan paling bersih diantara kemeja putih lainnya, setelan celana dan jas hitam yang Deni pake waktu kawinan gw dulu, kaos kaki, sepatu (karna waktu itu gw ga bs nemuin sepatu pantofelnya yang bagus, yang biasa Deni pake ke gereja, jadi terpaksa gw ambil sepatu pantofelnya Lewi. Walopun gw tau, Deni paling ga suka pinjem-2 barang orang, tapi kali ini semoga dia mengerti, kalo gw cuman pengen yang terbaik buat dia en gw juga yakin kalo Lewi ga akan keberatan sama sekali memberikan sepatunya tsb), juga sarung tangan warna putih. Abis itu gw langsung berangkat lagi ke RS.
Dalam perjalanan balik ke RS, gw yang saat itu memegang ke 4 HPnya Deni, mulai mengirim sms blast dan menelpon khusus beberapa temannya yang gw kenal juga. Reaksi mereka semua SHOCk!! Ga ada yang percaya soal kepergian Deni yang begitu mendadak!! Hampir semua temennya Deni yang gw telpon saat itu bilang kalo terakhir mereka liat Deni, dia dalam keadaan sehat walafiat, Deni masih makan siang dengan menu dietnya, dsb. Yah..jangankan mereka, gw sekeluarga aja berasa kayak kecolongan!!
Sampai di rumah duka Carolus, ternyata sudah banyak sodara dan tamu yang datang (mulai dari karyawannya Mama, temen-2 kantor Lisa dan gw, juga orang lingkungan). Beberapa orang dari lingkungan Elizabeth yang sudah datang siap untuk membantu persiapan misa requim dan membantu urusan surat-2 kematian Deni. Tapi saat itu papa bersikeras untuk mengurusnya sendiri, Papa juga memilih sendiri peti yang akan dipakai Deni. Dan Mama masih terus berada disisinya Deni yang saat itu sudah terbujur kaku.
Karna diabetnya, walopun Deni akan langsung dimakamkan pada keesokan harinya, tanggal 13 April 2010, Deni tetap harus diformalin. Sebetulnya gw sama Mama ga mau Deni di formalin, karna jujur kita masih berharap kalo Deni hanya mati suri, dan dia akan segera bangun lagi. Setelah diformalin, Deni dimandiin oleh petugas kemudian tante Vonny dan sepupu gw, Sandra, ikut membantu memakaikan baju dsb.
Saat Deni yang sudah rapih, bersih dan keliatan gagah diletakkan dalam peti yang terbuat dari kayu jati, dengan ukiran perjamuan terakhir di sisi kanan kiri peti, bunga dan renda-2 disisi dalam peti, orang-2 yang mulai berdatangan mengucapkan belasungkawa, serta karangan-2 bunga mulai memenuhi rumah duka, semuanya baru terasa nyata. Yep, itu bukan mimpi lagi.
Sekitar jam 15.00 Lisa nyuruh gw untuk ajak Mama Papa pulang supaya bisa istirahat sejenak, sebelum nanti malam misa requim en tamu-2 lebih banyak lagi yang berdatangan.
Di rumah, tidak ada satupun dari kita yang bisa beristirahat. Mama menangis meringkuk ditempat tidurnya sambil terus menerus memanggil-2 nama Deni. Sedangkan Papa duduk terdiam di ruang tamu dengan tatapan kosongnya. Aaaaaaaaaarrghhhhh...seandainya ada yang bisa gw lakukan saat itu selain sebuah pelukan dan kata-2 yang sepertinya juga sangat gw butuhkan untuk menenangkan hati gw!
Hmmm...mulai darimana yach?
Geeez..I really dunno how to start this post!!
Setelah bulan Maret 2x berturut2 menghantarkan kepergian orang2 tercinta dari sahabat maupun kerabat gw (Maria, pacarnya Dave, sahabat dekat gw en mamanya Anna, kakak iparnya Lewi), gw ga nyangka sama sekali kalo akhirnya April lalu gantian gw yang ditemani sahabat dan para kerabat untuk menghantarkan kepergian salah satu sosok yang gw cintai.
Bagaikan mimpi buruk disiang bolong, tapi ini bahkan belum juga siang! Matahari baru mulai tersenyum di pagi itu, tapi ternyata senyuman itu bukan ditujukan buat gw sekeluarga!
Seperti baru terjadi kemarin, masih teringat jelas detail demi detail yang terjadi pagi itu! Semuanya terjadi begitu tiba-2, tanpa ada firasat ataupun tanda-2.
Hari itu, Senin, 12 April 2010, jam 7. 43 WIB
Gw lagi di kamar, siap-2 untuk berangkat ke kantor sambil nonton infotainment di trans7. Tiba-2 ada suara ketukan kencang di pintu kamar, en ternyata itu Papa (fyi, Papa jarang banget naek keatas, selain karena separo diatas cuman ada kamarnya Deni, kamar gw en ruang tamu di depannya, saat itu bagian diatas lagi direnovasi jadi lagi super berantakan abis. Ruang tamu gw aja penuh dengan romel dan barang-2 hasil pindahan).
Dengan muka panik dan suara sedikit ngos-2an, Papa bilang : “Cis, Papa coba bangunin Deni daritadi tapi ga bangun-2. Kamu tolong jaga kakakmu dulu ya, Papa mo ke rumah depan untuk matiin api di kompor, karena tadi Deni minta dibikinin bubur”.
Saat itu juga gw langsung lari ke kamar Deni, dan menemukan Deni terbaring di tempat tidurnya dalam keadaan terlentang dan salah satu kakinya tergantung.
Gw coba bangunin Deni pelan-2, tapi dia ga mo bangun. Gw guncang-2 badannya en dia tetep ga bergeming. Saat itu gw mulai ngerasa ada yang ga beres, gw pun mulai nangis dan berteriak-2 : “Den.. Deni bangun, Den.. Den, banguuuun!!! Bangun, Den!!!!!!”. Teriakan gw yang mampu membuat hening para tukang yang sedang bekerja, teriakan yang selama ini suka bikin Deni bête pun ga bisa membangunkan dia dari tidurnya.
Gw pegang kakinya yang tergantung, bermaksud untuk merapikan posisinya, kakinya terasa begitu dingin. Gw pun mulai memegang kakinya yang satu lagi, dan ternyata badannya Deni dingin mulai dari kaki hingga sebatas pinggang. Gw panik dan kembali histeris dan berteriak-2 : “Tuhan, tolong jangan ambil dia… Jangan ambil kakak ku!!”. Ditengah-2 kepanikan itu gw terus mencari apa yang tidak beres dari situasi ini. Then gw liat dadanya Deni datar, tidak ada pergerakan naik-turun selayaknya orang yang sedang bernapas. Gw pun sempet mompa jantungnya, tapi gw menyerah dihitungan kelima (salah satu yang gw sesali, kenapa gw menyerah secepat itu, eventhough gw ga tau itungan yang tepat ato cara melakukannya dengan benar, tapi seharusnya saat itu gw tetap terus mencoba). Gw juga berusaha membuka mulutnya untuk memberikan napas buatan, namun mulutnya terkunci rapat, ga bisa dibuka sama sekali.
Waktu Papa kembali dari rumah depan, entah apa Papa sudah menyadari akan hal ini namun berusaha untuk tetap kuat dan mencoba menenangkan gw, atau Papa masih berpikir kalo Deni hanya pingsan seperti kejadian beberapa tahun yang lalu saat Deni dilarikan ke RS dalam keadaan tidak sadarkan diri dan masuk ICCU hampir seminggu lamanya karena gula darahnya menembus angka 500. Papa bilang ke gw untuk tenang.. Deni cuman pingsan. Tadi pagi Papa masih sempet bbm Deni untuk istirahat aja di rumah, ga usah ngantor kalo ga enak badan. En karena ga ada balasan dari Deni, Papa naek ke kamarnya Deni yang saat itu dalam posisi tengkurep bilang ke papa kalo jantungnya berdetak kencang sekali en dia juga minta dibuatin bubur buatannya Papa. Papa yang tidak ada firasat apapun soal ini, mencoba membalikkan badannya Deni, supaya Deni bisa bicara lebih jelas dan dadanya tidak tertekan karena posisi tengkurepnya itu. Kemudian papa kerumah depan untuk bikinin buburnya. Tapi karena Papa inget Deni harus minum obat dulu sebelum makan, jadi Papa balik lagi kerumah, bawain Deni air minum elektromagnetik dan obatnya. Dan saat itulah Deni udah ga bisa dibangunin.
Papa udah ngabarin Mama soal kondisi Deni en Mama udah muter balik otw home. Karena hari itu adalah hari senin, dan jam segitu adalah jam-2nya macet orang-2 berangkat ke kantor, so gw sama Papa mutusin untuk tidak menunggu Mama, tapi langsung bawa Deni ke UGD Carolus, en ketemuan sama Mama ditengah-2 aja. Papa langsung nyiapin mobil en minta tolong tukang untuk bantu mindahin Deni ke mobil. You know what? Butuh 4 orang tukang untuk bantu angkat Deni ke mobil. Jangankan mindahin tubuhnya, mindahin kakinya yang tergelantung aja tadi gw ga sanggup, saking beratnya.
Dalam perjalanan ke RS, Papa tetap berusaha tenang mengendarai mobil ditengah-2 macetnya jalanan dan situasi yang penuh tekanan itu, masih ditemenin sama 3 tukang yang ikut bantu angkat Deni ke dalam mobil. Kita ketemuan sama Mama di dermaga (baru 1/4 jalan yang harus ditempuh untuk sampai ke RS), kemudian Mama pindah ke Kijang, duduk mangku Deni, sedangkan gw pindah ke civic, disetirin sama P. Toni (kebetulan hari itu P.Idod, supirnya mama ijin ga masuk) iring-2an menuju RS. Gw masih sempet sms dan bbm sodara-2 maupun sahabat-2 gw, mohon doa untuk Deni yang saat itu ga bisa gw jabarin kondisinya pastinya.
Jalanan sangat tidak bersahabat hari itu, selain macetnya seampun-2, berkali-2 kita kena lampu merah, sehingga butuh waktu 1jam lebih untuk sampai di Carolus.
Begitu sampe di UGD Carolus, Papa langsung turun dari mobil, lari masuk ke UGD untuk panggil suster yang bertugas. Ada kalimat yang keluar dari mulut suster yang datang bawa tempat tidur derek, yang bikin gw emosi en pengen nampar tuh suster rasanya. Waktu Deni diturunin dari mobil, dibantuin sama 3 tukang, si suster ini ngomonk : "Apaan tuh??". What??? What do you mean with "Apaan tuh"??. Itu kakak gw, monyonk!!!
Again, kekecewaan gw muncul waktu Deni ga langsung mendapat penanganan setelah dibawa ke UGD. Ada sekitar 5 menit dari sejak Deni dibawa masuk ke UGD sampai dokter jaga datang untuk memeriksa. Dengan menempelkan stetoskopnya beberapa kali ke dada Deni, si dokter dengan datar berkata : "ini udah ga ada" (sama seperti suster tadi, si dokter juga menyebut kakak gw dengan "ini"???. Tapi gw udah ga sanggup marah saat itu). Ada keheningan sejenak disana, kemudian Mama bertanya kembali ke dokter itu, dan sang dokter memperjelas bahwa Deni sudah tidak ada.
Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, yang pasti saat itu kami semua histeris berteriak-2, meminta sang dokter untuk memeriksa ulang dengan peralatan lain (alat kejut, dsb). Dan untuk meyakinkan kami, salah seorang suster memasang alat di dadanya Deni yang tersambung di monitor. Kemudian suster itu menunjuk kearah monitor dan terpampanglah garis lurus disana.
Mama Papa langsung memeluk Deni, nangis meraung-raung. Baru pertama kali itu gw ngeliat Papa menangis tersedu-2, kerutan diwajahnya langsung terlihat jelas. Berkali-2 Mama dan Papa menyalahkan diri sendiri dan berandai-2 :
"Andai saja tadi pagi sebelum Mama berangkat ke kantor Mama naek dulu ke kamar kamu en ngecek keadaan kamu ya, Den",
"Andai aja semalem, waktu kamu bilang capek en ga enak badan, Mama nawarin kamu tidur di kamar Mama",
"Andai aja Papa lebih sigap waktu tadi pagi kamu ngomong kurang jelas en minta dibikinin bubur",
dan andai-2 lainnya..
Ga bisa gw bayangin betapa hancurnya hati mereka. Abang gw satu-2nya, anak laki-2 mereka satu-2nya, pergi untuk selama-2nya di usianya yang masih sangat muda ( 31 tahun), sekali lagi, tanpa tanda-2 dan mereka tidak ada disampingnya saat Deni menghembuskan napas terakhirnya. Yaa..tidak ada siapapun saat itu. Bahkan tidak ada yang tau secara pasti, kapan dan bagaimana Deni menghembuskan napas terakhirnya.. Tapi kalo diliat dari raut wajahnya yang tenang, gw yakin 1000% Deni pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit sedikitpun!!!!
Well, siapa yang akan menyangka, kalo hari sabtu - minggu, tanggal 10 - 11 April 2010, saat kita (Mama, Papa, Deni en gw) inap di rumahnya Lisa di BSD adalah saat-2 terakhir kami bisa berkumpul bersama Deni dalam satu keluarga lengkap?
Siapa yang akan menyangka, dengan hasil lab Deni dan hasil periksa ke dokter alternatif hari sabtu itu yang semuanya menunjukkan perkembangan dan hasil yang luar biasa bagus adalah saat-2 terakhir Deni di puji-2 karna niat dan tekadnya untuk hidup sehat semakin terlihat jelas?
Siapa yang akan menyangka, kalo hari minggu tanggal 11 April 2010, pulang dari BSD en Deni pamit tidur duluan karena cape, adalah pamit dalam arti sesungguhnya?
Siapa yang akan menyangka???? SIAPA?!?!?!?!?!?
Dengan langkah lunglai, gw meninggalkan Mama dan Papa yang masih terisak-2 dan terus membelai lembut wajahnya Deni. Gw harus ngabarin Lisa, Lewi, dan kerabat-2 lainnya. Gw juga harus pulang ke rumah untuk nyiapin jas, kemeja, sepatu, sarung tangan, dll untuk keperluannya Deni. Sementara Mama tetap berada disampingnya Deni sambil berdoa Rosario, Papa mengurus surat-2 kematian di bagian administrasi juga mengurus ruangan di rumah duka St. Carolus.
Setibanya di rumah, mandor dan tukang-2 yang lain langsung menghampiri gw dan mengucapkan turut berduka cita. Kemudian gw naik keatas, ke kamarnya Deni, berbaring ditempat tidurnya Deni dan kembali menangis..menangis..menangis..dan menangis!! Sempet gw marah dan kecewa sama Tuhan, karena Tuhan telah mengambil kakak gw begitu aja tanpa memberikan gw kesempatan untuk pamit en bilang betapa gw bangga mempunyai kakak seperti dia, betapa gw mencintainya dan sangat takut kehilangan dia dari sejak pertama kali dia masuk ICU beberapa tahun yang lalu, betapa gw sangat menyesal dengan semua sikap dan kata2 gw yang sering memojokkan dia.
Setelah rasanya puas menangis, menumpahkan semuanya, gw mulai menyiapkan barang2 yang akan dipakai Deni pada saat2 terakhirnya dimuka bumi ini. Mulai dari kemeja putih lengan panjang yang paling putih dan paling bersih diantara kemeja putih lainnya, setelan celana dan jas hitam yang Deni pake waktu kawinan gw dulu, kaos kaki, sepatu (karna waktu itu gw ga bs nemuin sepatu pantofelnya yang bagus, yang biasa Deni pake ke gereja, jadi terpaksa gw ambil sepatu pantofelnya Lewi. Walopun gw tau, Deni paling ga suka pinjem-2 barang orang, tapi kali ini semoga dia mengerti, kalo gw cuman pengen yang terbaik buat dia en gw juga yakin kalo Lewi ga akan keberatan sama sekali memberikan sepatunya tsb), juga sarung tangan warna putih. Abis itu gw langsung berangkat lagi ke RS.
Dalam perjalanan balik ke RS, gw yang saat itu memegang ke 4 HPnya Deni, mulai mengirim sms blast dan menelpon khusus beberapa temannya yang gw kenal juga. Reaksi mereka semua SHOCk!! Ga ada yang percaya soal kepergian Deni yang begitu mendadak!! Hampir semua temennya Deni yang gw telpon saat itu bilang kalo terakhir mereka liat Deni, dia dalam keadaan sehat walafiat, Deni masih makan siang dengan menu dietnya, dsb. Yah..jangankan mereka, gw sekeluarga aja berasa kayak kecolongan!!
Sampai di rumah duka Carolus, ternyata sudah banyak sodara dan tamu yang datang (mulai dari karyawannya Mama, temen-2 kantor Lisa dan gw, juga orang lingkungan). Beberapa orang dari lingkungan Elizabeth yang sudah datang siap untuk membantu persiapan misa requim dan membantu urusan surat-2 kematian Deni. Tapi saat itu papa bersikeras untuk mengurusnya sendiri, Papa juga memilih sendiri peti yang akan dipakai Deni. Dan Mama masih terus berada disisinya Deni yang saat itu sudah terbujur kaku.
Karna diabetnya, walopun Deni akan langsung dimakamkan pada keesokan harinya, tanggal 13 April 2010, Deni tetap harus diformalin. Sebetulnya gw sama Mama ga mau Deni di formalin, karna jujur kita masih berharap kalo Deni hanya mati suri, dan dia akan segera bangun lagi. Setelah diformalin, Deni dimandiin oleh petugas kemudian tante Vonny dan sepupu gw, Sandra, ikut membantu memakaikan baju dsb.
Saat Deni yang sudah rapih, bersih dan keliatan gagah diletakkan dalam peti yang terbuat dari kayu jati, dengan ukiran perjamuan terakhir di sisi kanan kiri peti, bunga dan renda-2 disisi dalam peti, orang-2 yang mulai berdatangan mengucapkan belasungkawa, serta karangan-2 bunga mulai memenuhi rumah duka, semuanya baru terasa nyata. Yep, itu bukan mimpi lagi.
Sekitar jam 15.00 Lisa nyuruh gw untuk ajak Mama Papa pulang supaya bisa istirahat sejenak, sebelum nanti malam misa requim en tamu-2 lebih banyak lagi yang berdatangan.
Di rumah, tidak ada satupun dari kita yang bisa beristirahat. Mama menangis meringkuk ditempat tidurnya sambil terus menerus memanggil-2 nama Deni. Sedangkan Papa duduk terdiam di ruang tamu dengan tatapan kosongnya. Aaaaaaaaaarrghhhhh...seandainya ada yang bisa gw lakukan saat itu selain sebuah pelukan dan kata-2 yang sepertinya juga sangat gw butuhkan untuk menenangkan hati gw!
Missing Brides
Belum lagi ilang bayang-2 kepergiannya Maria yang bergitu mendadak dan sangat mengenaskan, hari senin itu gw tiba-2 pengen banget ngobrol sama temen gw, Lintong, yang April ini mo merit, en gw juga ikut bantu-2 dia untuk nyari supplier undangan en souvenir dsb.
Gw coba telpon, ga akttif.. Gw sms, ga ada report delivered maupun failed.. bbm en YM nya juga ga aktif.. Gw mulai bingung, lagi ngapain ya nih anak? Gw juga sempet cerita sama Lewi, tapi jawabannya Lewi santai banget "paling lagi sibuk ngurusin weddingnya, Yank". Tapi gw ga ngerasa se simple itu. Karena biasanya minimal seminggu sekali kita selalu contact, en contact terakhir gw sama Lintong itu senin minggu lalu, abis itu setiap gw coba telp dia ga pernah bisa!!!
Selasa pagi,
mata masih lengket, tapi bunyi PING! berkali-2 dari bbm bener-2 memaksa gw untuk merogoh kebawah bantal en ngecek syapa yang ga ada kerjaan bbm gw pagi-2 (pas gw ngelirik jam, masih jam 6 kurang). Pas gw baca bbm nya, ternyata Babas, temen deketnya Lintong, yang belum lama ini juga menjadi temen gw, nanyain kabarnya Lintong. En message selanjutnya yang bikin gw melek semelek-meleknya! Pasalnya, nyokapnya Lintong nangis-2 nyariin Lintong ke Babas, karena udah 2 hari ini Lintong ga pulang kerumah. En Babas yang ga tau apa-2, gantian nanyain soal Lintong ke gw. Nah, gw yang dah panik dari kemaren ga berhasil ngubungin Lintong, semakin panik lagi jadinya. Ga pake babibu, gw langsung turun, nyamperin nyokap di kamarnya, en cerita soal Lintong ini. Gw takut, apa yang gw bayangin jadi kenyataan...
Nyampe di kantor, gw juga langsung telpon calon suaminya Lintong, yang ternyata saat itu masih di balik papan. So, dengan mengarang bebas (karena dapet wanti-2 sebelumnya dari Babas, supaya ga ada kesalahpahaman nantinya), mulailah gw bersandiwara dengan Mas Aris. Dari hasil pembicaraan tersebut, dapat disimpulkan kalo Lintong masih contact-2an sama Mas Aris, coz Mas Aris bilang kalo Lintong lagi ga enak badan 3hari belakangan ini, karena program suntik lemaknya. Gw juga dapet sikit bocoran dari Mas Aris tentang Lintong..khekekekek (Lintong pasti marah kalo tau ini).
Pencarian gw sama Babas ga brenti sampe disitu, karena sampe sore kita tetep belum tau keberadaan Lintong, padahal semua temen-2 deketnya Lintong dah kita telponin satu persatu.
Dag...Dig...Dug...mewarnai perasaan hati gw hari itu. Apalagi waktu Lisa cerita, kalo dia mimpiin Lintong, pas dia lagi ketiduran dalam perjalan pulang Bandung - Jakarta siang itu. Dimimpinya Lisa, dia ketemu Lintong di daerah kota, en Lintong ilang ingatan! Dessssss....makin ga karuanlah perasaan gw!!!
Sekitar jam 9 malem, pas gw sama Lewi lagi nongkri bareng temen-2 kuliah di roof top, gw dapet kabar menggembirakan dari Babas. Lintong dah pulang kerumah!!!
Ga pake nunggu lama, langsung gw telpon si kunyuk satu itu, yang udah bikin gw deg-2an sepanjang hari, en ngabis-2in pulsa buat nelpon anak-2 nyariin dia.
Ternyataaaaa, Lintong sempet ada selisih sama nyokapnya, en untuk menenangkan diri dia pilih untuk meninggalkan rumah dalam keadaan sakit (saat itu dia belum dinyatakan typus, tapi suhu tubuhnya udah 37.5 derajat). Bawa mobil sendirian, keliling jakarta, en tidur di parkiran Mc.D 24 jam!!!
Geeezz...gw bener-2 ga ngerti otaknya ni anak waktu itu ada dimana. Bukannya nginep di rumah gw ato temennya yang lain, atau kalo dah mepet banget kan bisa nginep di hotel! En alasannya dia ga inap di rumah gw atau salah satu temennya, karena takut dimarahin en disuruh pulang lagi kerumah! Haiyaaaaaa Tong Tong...how old are you sih??? Pentingan mana coba : nyawa, kesehatan atau terima aja kalo dinasehatin sahabat-2 lo sendiri???
Gw coba telpon, ga akttif.. Gw sms, ga ada report delivered maupun failed.. bbm en YM nya juga ga aktif.. Gw mulai bingung, lagi ngapain ya nih anak? Gw juga sempet cerita sama Lewi, tapi jawabannya Lewi santai banget "paling lagi sibuk ngurusin weddingnya, Yank". Tapi gw ga ngerasa se simple itu. Karena biasanya minimal seminggu sekali kita selalu contact, en contact terakhir gw sama Lintong itu senin minggu lalu, abis itu setiap gw coba telp dia ga pernah bisa!!!
Selasa pagi,
mata masih lengket, tapi bunyi PING! berkali-2 dari bbm bener-2 memaksa gw untuk merogoh kebawah bantal en ngecek syapa yang ga ada kerjaan bbm gw pagi-2 (pas gw ngelirik jam, masih jam 6 kurang). Pas gw baca bbm nya, ternyata Babas, temen deketnya Lintong, yang belum lama ini juga menjadi temen gw, nanyain kabarnya Lintong. En message selanjutnya yang bikin gw melek semelek-meleknya! Pasalnya, nyokapnya Lintong nangis-2 nyariin Lintong ke Babas, karena udah 2 hari ini Lintong ga pulang kerumah. En Babas yang ga tau apa-2, gantian nanyain soal Lintong ke gw. Nah, gw yang dah panik dari kemaren ga berhasil ngubungin Lintong, semakin panik lagi jadinya. Ga pake babibu, gw langsung turun, nyamperin nyokap di kamarnya, en cerita soal Lintong ini. Gw takut, apa yang gw bayangin jadi kenyataan...
Nyampe di kantor, gw juga langsung telpon calon suaminya Lintong, yang ternyata saat itu masih di balik papan. So, dengan mengarang bebas (karena dapet wanti-2 sebelumnya dari Babas, supaya ga ada kesalahpahaman nantinya), mulailah gw bersandiwara dengan Mas Aris. Dari hasil pembicaraan tersebut, dapat disimpulkan kalo Lintong masih contact-2an sama Mas Aris, coz Mas Aris bilang kalo Lintong lagi ga enak badan 3hari belakangan ini, karena program suntik lemaknya. Gw juga dapet sikit bocoran dari Mas Aris tentang Lintong..khekekekek (Lintong pasti marah kalo tau ini).
Pencarian gw sama Babas ga brenti sampe disitu, karena sampe sore kita tetep belum tau keberadaan Lintong, padahal semua temen-2 deketnya Lintong dah kita telponin satu persatu.
Dag...Dig...Dug...mewarnai perasaan hati gw hari itu. Apalagi waktu Lisa cerita, kalo dia mimpiin Lintong, pas dia lagi ketiduran dalam perjalan pulang Bandung - Jakarta siang itu. Dimimpinya Lisa, dia ketemu Lintong di daerah kota, en Lintong ilang ingatan! Dessssss....makin ga karuanlah perasaan gw!!!
Sekitar jam 9 malem, pas gw sama Lewi lagi nongkri bareng temen-2 kuliah di roof top, gw dapet kabar menggembirakan dari Babas. Lintong dah pulang kerumah!!!
Ga pake nunggu lama, langsung gw telpon si kunyuk satu itu, yang udah bikin gw deg-2an sepanjang hari, en ngabis-2in pulsa buat nelpon anak-2 nyariin dia.
Ternyataaaaa, Lintong sempet ada selisih sama nyokapnya, en untuk menenangkan diri dia pilih untuk meninggalkan rumah dalam keadaan sakit (saat itu dia belum dinyatakan typus, tapi suhu tubuhnya udah 37.5 derajat). Bawa mobil sendirian, keliling jakarta, en tidur di parkiran Mc.D 24 jam!!!
Geeezz...gw bener-2 ga ngerti otaknya ni anak waktu itu ada dimana. Bukannya nginep di rumah gw ato temennya yang lain, atau kalo dah mepet banget kan bisa nginep di hotel! En alasannya dia ga inap di rumah gw atau salah satu temennya, karena takut dimarahin en disuruh pulang lagi kerumah! Haiyaaaaaa Tong Tong...how old are you sih??? Pentingan mana coba : nyawa, kesehatan atau terima aja kalo dinasehatin sahabat-2 lo sendiri???
My deep condolence
Senin pagi sampe dikantor, langsung disambut dengan berita duka cita dari Dave, salah satu sahabat gw di divisi EO One. Temen gw bilang, kalo Maria, pacarnya Dave tadi pagi mengalami kecelakaan motor en meninggal ditempat.SHOCK!!! merinding en sesek napas bercampur jadi satu! Gw bahkan ga sanggup melanjuti langkah gw naek ke lantai 3 (ga ada lift di kantor gw). Gw memang ga terlalu kenal sama Maria, walopun beberapa kali event, Dave selalu ngajak serta Maria. Tapi gw deket banget sama Dave, en skenario tragedi yang menimpa Maria, yang membuat gw speechless, ilang energi dsb.
Jadi hari itu, selesei managerial meeting, yang untungnya cepet selesei (karna ada beberapa divisi yang ga hadir, en babe boss juga telat dateng, jadi kita mulai dan selesaikan secepat mungkin), kita (perwakilan dari team PR, EO One, AE en MCL) langsung berangkat menuju RSUD Tangerang (jenazah di fisum disana karena rumah en lokasi kecelakaannya ada disana), sebelum dibawa ke rumah duka Oasis Lestari. Dari RSUD Lestari, kita iring-2an sama mobil jenazah menuju rumah duka. Asli, sepanjang perjalanan itu, gw ga bisa berenti menitikkan air mata, apalagi waktu gw ngeliat Dave di mobil jenazah, duduk diem ngeliatin petinya. Hati gw seperti teriris-2 rasanya.
Sampe di Oasis Lestari, (gw terkagum-2 sama tempat kremataorialnya yang besar en terlihat mewah!), kita nemenin Dave di ruang mandi jenazah, sambil nunggu keluarganya Maria ngurusin administrasinya en mendengarkan versi lengkap dari kronologis peristiwa tragis itu. Gw ga sanggup menceritakan secara detail, bagaimana bus besar itu melindas Maria di saksikan ayah en adiknya sendiri. Yang bikin hati gw lebih hancur lagi, waktu Dave cerita, kalo cincin kawin mereka baru aja diambil hari sabtu lalu. En seperti sebuah firasat ato apapun itu istilahnya, Maria seminggu yang lalu sibuk ngurusin jamsosteknya dan semua asuransi-2 kecelakaanya.
Geez....kadang gw berpikir, Tuhan memang empuya jiwa-2 di dunia ini, Dia bisa mengambil kita kapanpun Dia mau, cuman cara-2 seperti ini yang bikin gw binggung.
Haruskah setragis ini?
Ketika Dave sudah bosan menjadi petualang cinta, dan siap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi...
Ketika rencana-2 sudah tertuang dan pernikahan ada di depan mata..
Hal seperti ini tak dapat dihindari lagi...
Manusia memang boleh punya rencana, tapi Tuhan yang maha menentukan..
Selamat jalan Maria, kamu pasti sudah berbahagia saat ini, duduk disisi kanan Allah Bapa.
Jadi hari itu, selesei managerial meeting, yang untungnya cepet selesei (karna ada beberapa divisi yang ga hadir, en babe boss juga telat dateng, jadi kita mulai dan selesaikan secepat mungkin), kita (perwakilan dari team PR, EO One, AE en MCL) langsung berangkat menuju RSUD Tangerang (jenazah di fisum disana karena rumah en lokasi kecelakaannya ada disana), sebelum dibawa ke rumah duka Oasis Lestari. Dari RSUD Lestari, kita iring-2an sama mobil jenazah menuju rumah duka. Asli, sepanjang perjalanan itu, gw ga bisa berenti menitikkan air mata, apalagi waktu gw ngeliat Dave di mobil jenazah, duduk diem ngeliatin petinya. Hati gw seperti teriris-2 rasanya.
Sampe di Oasis Lestari, (gw terkagum-2 sama tempat kremataorialnya yang besar en terlihat mewah!), kita nemenin Dave di ruang mandi jenazah, sambil nunggu keluarganya Maria ngurusin administrasinya en mendengarkan versi lengkap dari kronologis peristiwa tragis itu. Gw ga sanggup menceritakan secara detail, bagaimana bus besar itu melindas Maria di saksikan ayah en adiknya sendiri. Yang bikin hati gw lebih hancur lagi, waktu Dave cerita, kalo cincin kawin mereka baru aja diambil hari sabtu lalu. En seperti sebuah firasat ato apapun itu istilahnya, Maria seminggu yang lalu sibuk ngurusin jamsosteknya dan semua asuransi-2 kecelakaanya.
Geez....kadang gw berpikir, Tuhan memang empuya jiwa-2 di dunia ini, Dia bisa mengambil kita kapanpun Dia mau, cuman cara-2 seperti ini yang bikin gw binggung.
Haruskah setragis ini?
Ketika Dave sudah bosan menjadi petualang cinta, dan siap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi...
Ketika rencana-2 sudah tertuang dan pernikahan ada di depan mata..
Hal seperti ini tak dapat dihindari lagi...
Manusia memang boleh punya rencana, tapi Tuhan yang maha menentukan..
Selamat jalan Maria, kamu pasti sudah berbahagia saat ini, duduk disisi kanan Allah Bapa.
BIG SURPRISE!!!
Bulan Maret ini Lewi pulang....yeaaaay...ga sabar nunggu tanggal 5 Maret!! Dari tadinya tanggal 15 Maret, dimajuin jadi tanggal 8 Maret, trus dimajuin lagi jadi tanggal 5 Maret. Kantornya Lewi emank baek banget dah...tau aja kalo bininya dah ga sabar pengen ketemu, jadi dimajuin terus tanggalnya :D
Untuk menyambut kedatangannya Lewi, gw dah prepare belanja cumi-2, mo masak cumi rica-2 kesukaannya Lewi. Gw juga dah nyiapin seprei yang bakal gw pasang tanggal 5 Maret pagi, lilin aroma therapy yang gw pesen khusus dari kakak gw di scentluv. Pokoknya, ketika hari itu tiba, segala sesuatunya harus sempurna!!
Rabu, tanggal 24 Februari 2010, gw masih make sure lagi ke Lewi, bener kan pulang tanggal 5 Maret? Tiket dah ditangan kan? Karena gw mo atur strategi, gimana caranya meninggalkan kantor hari itu. Apakah gw ijin ga masuk kantor, ato gw ijin 1/2 hari ?
But then, pulang dari miting di fX hari Rabu itu, gw ga enak body, so kamisnya gw putusin untuk ga ngantor (selain karena alesan dr post gw sebelumnya). Hari kamis itu gw mulai mikir lagi, kalo kamis itu gw ga ngantor, trus jumat depan tanggal 5 Maret gw ga ngantor lagi, mo kasih alesan apa ya? Kalo bilang sakit, *tok..tok..tok..knock on wood* jangan sampe gw sakit beneran, en gw juga ga mau kalo kesannya nanti gw itu letoy banget, bentar-2 sakit!!
Nah, dari hari Kamis itu, bokap antusias banget nyeritain, kalo Sabtu tanggal 27 Februari 2010, bokap mo ngenalin anak angkatnya, yang selama ini bokap bantu biayain sekolah & kuliahnya.
Basicly, gw ga terlalu kaget waktu bokap bilang punya anak angkat, karena di keluarga gw, itu merupakan hal biasa, dimana nyokap ato bokap suka membiayai anak-2 yang tidak mampu (bisa sodara jauh yang kurang mampu, maupun rekomendasi dari teman-2 ato sanak sodara). Tapi yang gw bingung saat itu, tumben-2an bokap mo bawa anak angkatnya kerumah, karena biasanya gw bahkan ga tau yang mana anak angkat ato lebih tepatnya anak asuh bonyok gw.
Hari jumatnya, nyokap juga semangat banget ngebahas anak angkatnya ini, sampe pusink sendiri ngatur mo makan siang dimana kalo anak angkatnya dateng! Desssssss....segitu specialnya kah ini anak, pikir gw. En berhubung kondisi gw saat itu lagi kurang fit, gw jadi bete setiap nyokap bokap gw ngebahas anak angkatnya. Apalagi gara-2 si anak angkat ini dateng, rencana kita ke Bandung hari Sabtu itu jadi batal dech!! grrrrrr...
Hari Sabtu, 27 Februari 2010, hari yang ditunggu-2 bonyok gw, menyambut kedatangan anak angkatnya!!
Pagi itu, seperti biasa kita breakfast bareng, ga ada pembicaraan serius (khususnya mengenai kedatangan kakak angkat), hanya ada pertanyaan regular dari nyokap: "Lewi pulang kapan, Cis?", "Tanggal 5 Maret, Ma..udah fix koq, karena tiketnya dah ditangan".
Abis breaky, gw dapet tambahan energy buat rapi-2 kamar, abis itu gw berendam aer panas, trus nyamperin nyokap dikamarnya (nyokap minta tolong di blow in rambutnya). Pas lagi di blow, nyokap nanya, "kamu nanti ikut kan makan siang bareng kakak angkat kamu? Kita rencananya mo makan sushi". Trus gw jawab, "jangan sushi donk, kan minggu depan Lewi pulang, kita bakal makan sushi lagi (sushi juga salah satu makanan favoritenya Lewi), nanti keburu bosen!". Tapi nyokap maksa, dengan alasan lagi pengen banget, en kakak gw juga dah jalan dari BSD.
Btw, gw sempet nanya-2 nyokap soal kakak angkat gw ini: umur berapa, ganteng ga? wakakakakak....
So, jam 10 kita berangkat ke mall, pake 2 mobil (1 lagi kejanggalan yang gw temuin, kenapa harus naek 2 mobil?padahal biasanya nyokap lebih suka rame-2 dalam 1 mobil), gw berangkat duluan bareng nyokap en Deni (kakak cowo gw), bokap nyusul bareng kakak angkat gw (waktu itu belum tiba).
Sampe di sushi groove KGM, gw langsung sibuk pesen ini itu, sampe ga ngeh ada orang yang berdiri merhatiin gw ga jauh dari meja gw. En waktu gw nengok ke arah orang itu, butuh waktu kurang lebih 5 detik untuk menyadari bahwa itu LEWI!!!!
OMG, Lewi is here!!! and sebelah Lewi itu bokap gw, ga ada orang lain (not even kakak angkat gw).
Spontan gw teriak, sambil lari kearah Lewi, terus loncat kedalam pelukannya...Asli, walopun teriakkan gw cukup mengaketkan beberapa customer yang ada disana en tempat makan sekitarnya, gw ga peduli!!!! Seperti di pelem2 Indihe nehi-2, gw hanyut dalam pelukannya Lewi sambil bentar-2 nyubit lengannya en nyebut dia penipu, karna dah bohongin gw!!
Ternyata, Lewi kongkolikong sama Mapa, buat ngerjain gw...Ga ada itu yang namanya kakak angkat (setidaknya untuk kasus kali ini)!!! Bahkan Lisa en tante Dida aja udah tau soal rencana kepulangannya Lewi hari itu. Mereka bener-2 sukses ngasih surprise ke gw....
Thank you God....Thank you all.. for a lovely suprise... i LOVE you all
Untuk menyambut kedatangannya Lewi, gw dah prepare belanja cumi-2, mo masak cumi rica-2 kesukaannya Lewi. Gw juga dah nyiapin seprei yang bakal gw pasang tanggal 5 Maret pagi, lilin aroma therapy yang gw pesen khusus dari kakak gw di scentluv. Pokoknya, ketika hari itu tiba, segala sesuatunya harus sempurna!!
Rabu, tanggal 24 Februari 2010, gw masih make sure lagi ke Lewi, bener kan pulang tanggal 5 Maret? Tiket dah ditangan kan? Karena gw mo atur strategi, gimana caranya meninggalkan kantor hari itu. Apakah gw ijin ga masuk kantor, ato gw ijin 1/2 hari ?
But then, pulang dari miting di fX hari Rabu itu, gw ga enak body, so kamisnya gw putusin untuk ga ngantor (selain karena alesan dr post gw sebelumnya). Hari kamis itu gw mulai mikir lagi, kalo kamis itu gw ga ngantor, trus jumat depan tanggal 5 Maret gw ga ngantor lagi, mo kasih alesan apa ya? Kalo bilang sakit, *tok..tok..tok..knock on wood* jangan sampe gw sakit beneran, en gw juga ga mau kalo kesannya nanti gw itu letoy banget, bentar-2 sakit!!
Nah, dari hari Kamis itu, bokap antusias banget nyeritain, kalo Sabtu tanggal 27 Februari 2010, bokap mo ngenalin anak angkatnya, yang selama ini bokap bantu biayain sekolah & kuliahnya.
Basicly, gw ga terlalu kaget waktu bokap bilang punya anak angkat, karena di keluarga gw, itu merupakan hal biasa, dimana nyokap ato bokap suka membiayai anak-2 yang tidak mampu (bisa sodara jauh yang kurang mampu, maupun rekomendasi dari teman-2 ato sanak sodara). Tapi yang gw bingung saat itu, tumben-2an bokap mo bawa anak angkatnya kerumah, karena biasanya gw bahkan ga tau yang mana anak angkat ato lebih tepatnya anak asuh bonyok gw.
Hari jumatnya, nyokap juga semangat banget ngebahas anak angkatnya ini, sampe pusink sendiri ngatur mo makan siang dimana kalo anak angkatnya dateng! Desssssss....segitu specialnya kah ini anak, pikir gw. En berhubung kondisi gw saat itu lagi kurang fit, gw jadi bete setiap nyokap bokap gw ngebahas anak angkatnya. Apalagi gara-2 si anak angkat ini dateng, rencana kita ke Bandung hari Sabtu itu jadi batal dech!! grrrrrr...
Hari Sabtu, 27 Februari 2010, hari yang ditunggu-2 bonyok gw, menyambut kedatangan anak angkatnya!!
Pagi itu, seperti biasa kita breakfast bareng, ga ada pembicaraan serius (khususnya mengenai kedatangan kakak angkat), hanya ada pertanyaan regular dari nyokap: "Lewi pulang kapan, Cis?", "Tanggal 5 Maret, Ma..udah fix koq, karena tiketnya dah ditangan".
Abis breaky, gw dapet tambahan energy buat rapi-2 kamar, abis itu gw berendam aer panas, trus nyamperin nyokap dikamarnya (nyokap minta tolong di blow in rambutnya). Pas lagi di blow, nyokap nanya, "kamu nanti ikut kan makan siang bareng kakak angkat kamu? Kita rencananya mo makan sushi". Trus gw jawab, "jangan sushi donk, kan minggu depan Lewi pulang, kita bakal makan sushi lagi (sushi juga salah satu makanan favoritenya Lewi), nanti keburu bosen!". Tapi nyokap maksa, dengan alasan lagi pengen banget, en kakak gw juga dah jalan dari BSD.
Btw, gw sempet nanya-2 nyokap soal kakak angkat gw ini: umur berapa, ganteng ga? wakakakakak....
So, jam 10 kita berangkat ke mall, pake 2 mobil (1 lagi kejanggalan yang gw temuin, kenapa harus naek 2 mobil?padahal biasanya nyokap lebih suka rame-2 dalam 1 mobil), gw berangkat duluan bareng nyokap en Deni (kakak cowo gw), bokap nyusul bareng kakak angkat gw (waktu itu belum tiba).
Sampe di sushi groove KGM, gw langsung sibuk pesen ini itu, sampe ga ngeh ada orang yang berdiri merhatiin gw ga jauh dari meja gw. En waktu gw nengok ke arah orang itu, butuh waktu kurang lebih 5 detik untuk menyadari bahwa itu LEWI!!!!
OMG, Lewi is here!!! and sebelah Lewi itu bokap gw, ga ada orang lain (not even kakak angkat gw).
Spontan gw teriak, sambil lari kearah Lewi, terus loncat kedalam pelukannya...Asli, walopun teriakkan gw cukup mengaketkan beberapa customer yang ada disana en tempat makan sekitarnya, gw ga peduli!!!! Seperti di pelem2 Indihe nehi-2, gw hanyut dalam pelukannya Lewi sambil bentar-2 nyubit lengannya en nyebut dia penipu, karna dah bohongin gw!!
Ternyata, Lewi kongkolikong sama Mapa, buat ngerjain gw...Ga ada itu yang namanya kakak angkat (setidaknya untuk kasus kali ini)!!! Bahkan Lisa en tante Dida aja udah tau soal rencana kepulangannya Lewi hari itu. Mereka bener-2 sukses ngasih surprise ke gw....
Thank you God....Thank you all.. for a lovely suprise... i LOVE you all
Kawan Lama
Rabu lalu gw drop banget...selain karena kecapean, sepertinya lebih dikarenakan sakit ati gw sama management di kantor gw!!
Dari yang paginya gw masih sehat walafiat, ketawa-ketiwi sepanjang perjalanan ke fX, lunch di pizza marzano sebelum miting, tiba-2 pulang langsung menggigil ga karuan!
Bayangin aja, seminggu full jadwal gw dipadetin dengan miting disana sini, en smua hasilnya maen dimentahin gitu aja sama babe boss..Mending kalo cuman dimentahin, lebih tepatnya dilepehin!!!! En alasannya itu yang bikin gw shock!!!!! Ternyata selama ini babe boss masih berpatokan pada "kawan lama harus diutamain", ga peduli si "kawan lama"nya itu menghargai kita juga ato ga!!!! Damn!!!!
En puncaknya adalah hari Rabu kemarin. Can you imagine, ditengah-2 miting penentuan event gw yg tinggal menghitung hari, tiba-2 babe boss nyuruh gw untuk ngambangin semua hasil miting?? Gara-2nya si "kawan lama" yang dah 2 minggu lebih gw follow up ga ngasih kabar karna katanya lagi sibuk ngurusin java jazz, tiba-2 baru kasih kabar mo kerjasama dengan kita!!!! En itu setelah gw deal dengan radio lain!!!!!!
So, gw putusin untuk ga masuk kantor hari kamisnya, mengingat jumatnya juga pas kebetulan tanggal merah, jadi gw mempercepat long weekend aja. Tapi ternyata istirahat gw ga berjalan mulus, karena pikiran gw ga bisa berenti dari semua urusan miting en perayaan ultah kantor yang diselenggarain hari itu. Belum lagi team gw yang bentar-2 nelp nanya ini itu. PLUS, gw kelewatan nonton GLEE!! Jadilah hari kamis itu yang ada gw malah uring-2an di rumah.
Seninnya, karena kondisi kesehatannya gw belum pulih juga (radang tenggorokan), akhirnya gw mutusin buat ke dokter, sekalian minta surat ijin sakit (ga masuk kerja lagi hari itu). Satu hal yang gw hindarin hari itu adalah jadwal regular managerial meeting! Ngebayangin duduk miting lama-2 ngebahas agenda miting yang suka ngalor ngidul ga jelas juntrungannya (tergantung pemimpin rapat), trus harus berhadapan sama babe boss yang pastinya bakal ngotot mempertahankan "kawan lama"nya itu udah berhasil bikin gw mual sendiri. Jadilah hari itu gw memantau hasil miting lewat YM conference.
Nah, hari selasanya baru dech seru... Gw maen kucing-2an sama babe boss
Awalnya, karena gw tau si "kawan lama" ini ngajakin miting hari selasa itu di kantornya, en gw bilang kenapa ga di kantor kita aja? Dan ternyata si "kawan lama" ini dengan sombonk dan angkuhnya ga mo miting di kantor kita yang katanya lumayan jauh dari tempat mereka, so mereka ngajakin ketemua di tengah-2 aja.
Helllllloooooooouuuuuuwwwwww, yang butuh kerjasama ini syapa ya? Kenapa jadi mereka yang ngatur-2 en seenak udelnya geto sich!!! Jadi, untuk menghindari dari meeting dengan si "kawan lama", gw pun juga harus menghindari babe boss sementara.
Pagi itu, begitu nyampe kantor, gw langsung nyamperin sekretarisnya babe boss, nanyain jadwalnya babe boss hari itu apa aja. Menurut jadwal, kegiatan babe boss hari itu padet diluar kantor semua. Means, gw aman di kantor
Sekitar jam 10 an babe boss nelpon gw, tapi ga gw angkat..Terus dia bbm gw : "kamu masih sakit, Fran?", ga gw baca saat itu (supaya ga muncul tanda "R" dicentang di report bbmnya). Sebelum makan siang, sekitar jam 12 kurang, babe boss nelpon gw lagi, en masih belum gw angkat juga. Sampe akhirnya sekitar jam 1an, sekretarisnya babe boss nelpon ke HP gw en tetep ga gw angkat, terus dia coba nelpon ke temen gw yang selalu pergi makan siang bareng gw, en teteup gw suruh temen gw bilang kalo dia lagi ga sama gw saat itu..(aseli, gw nakal banget ya???)
Ga lama kemudian babe boss nelpon gw lagi...dengan manisnya gw angkat telpon
Gw bilang, kalo mo meeting sama si "kawan lama", gw maunya bareng sama babe boss..Karena babe boss lebih kenal dia, en tau maunya si "kawan lama" itu apa. Apalagi keputusan juga ada di tangan babe boss, jadi daripada hasil meetingnya nanti mentah lagi, mendingan dibuat seefektif mungkin. Ya toch??? En babe boss akhirnya setuju, meeting dengan "kawan lama" nunggu sampe babe boss pulang dari S'pore hari jumat besok.
Yeaaaaay.....puas banget hari itu gw jadi BAD Employeeeeee!!!
*boys and girls...please don't do this at your office!!!!!*
Dari yang paginya gw masih sehat walafiat, ketawa-ketiwi sepanjang perjalanan ke fX, lunch di pizza marzano sebelum miting, tiba-2 pulang langsung menggigil ga karuan!
Bayangin aja, seminggu full jadwal gw dipadetin dengan miting disana sini, en smua hasilnya maen dimentahin gitu aja sama babe boss..Mending kalo cuman dimentahin, lebih tepatnya dilepehin!!!! En alasannya itu yang bikin gw shock!!!!! Ternyata selama ini babe boss masih berpatokan pada "kawan lama harus diutamain", ga peduli si "kawan lama"nya itu menghargai kita juga ato ga!!!! Damn!!!!
En puncaknya adalah hari Rabu kemarin. Can you imagine, ditengah-2 miting penentuan event gw yg tinggal menghitung hari, tiba-2 babe boss nyuruh gw untuk ngambangin semua hasil miting?? Gara-2nya si "kawan lama" yang dah 2 minggu lebih gw follow up ga ngasih kabar karna katanya lagi sibuk ngurusin java jazz, tiba-2 baru kasih kabar mo kerjasama dengan kita!!!! En itu setelah gw deal dengan radio lain!!!!!!
So, gw putusin untuk ga masuk kantor hari kamisnya, mengingat jumatnya juga pas kebetulan tanggal merah, jadi gw mempercepat long weekend aja. Tapi ternyata istirahat gw ga berjalan mulus, karena pikiran gw ga bisa berenti dari semua urusan miting en perayaan ultah kantor yang diselenggarain hari itu. Belum lagi team gw yang bentar-2 nelp nanya ini itu. PLUS, gw kelewatan nonton GLEE!! Jadilah hari kamis itu yang ada gw malah uring-2an di rumah.
Seninnya, karena kondisi kesehatannya gw belum pulih juga (radang tenggorokan), akhirnya gw mutusin buat ke dokter, sekalian minta surat ijin sakit (ga masuk kerja lagi hari itu). Satu hal yang gw hindarin hari itu adalah jadwal regular managerial meeting! Ngebayangin duduk miting lama-2 ngebahas agenda miting yang suka ngalor ngidul ga jelas juntrungannya (tergantung pemimpin rapat), trus harus berhadapan sama babe boss yang pastinya bakal ngotot mempertahankan "kawan lama"nya itu udah berhasil bikin gw mual sendiri. Jadilah hari itu gw memantau hasil miting lewat YM conference.
Nah, hari selasanya baru dech seru... Gw maen kucing-2an sama babe boss
Awalnya, karena gw tau si "kawan lama" ini ngajakin miting hari selasa itu di kantornya, en gw bilang kenapa ga di kantor kita aja? Dan ternyata si "kawan lama" ini dengan sombonk dan angkuhnya ga mo miting di kantor kita yang katanya lumayan jauh dari tempat mereka, so mereka ngajakin ketemua di tengah-2 aja.
Helllllloooooooouuuuuuwwwwww, yang butuh kerjasama ini syapa ya? Kenapa jadi mereka yang ngatur-2 en seenak udelnya geto sich!!! Jadi, untuk menghindari dari meeting dengan si "kawan lama", gw pun juga harus menghindari babe boss sementara.
Pagi itu, begitu nyampe kantor, gw langsung nyamperin sekretarisnya babe boss, nanyain jadwalnya babe boss hari itu apa aja. Menurut jadwal, kegiatan babe boss hari itu padet diluar kantor semua. Means, gw aman di kantor
Sekitar jam 10 an babe boss nelpon gw, tapi ga gw angkat..Terus dia bbm gw : "kamu masih sakit, Fran?", ga gw baca saat itu (supaya ga muncul tanda "R" dicentang di report bbmnya). Sebelum makan siang, sekitar jam 12 kurang, babe boss nelpon gw lagi, en masih belum gw angkat juga. Sampe akhirnya sekitar jam 1an, sekretarisnya babe boss nelpon ke HP gw en tetep ga gw angkat, terus dia coba nelpon ke temen gw yang selalu pergi makan siang bareng gw, en teteup gw suruh temen gw bilang kalo dia lagi ga sama gw saat itu..(aseli, gw nakal banget ya???)
Ga lama kemudian babe boss nelpon gw lagi...dengan manisnya gw angkat telpon
Gw : Hallo, Pak?
Babe boss : Fran, saya bbm kamu ga di bales
Gw : (pura-2 bego) Loh, emank bapak bbm ya? Belum masuk tuh, Pak
Babe boss : Oh, mungkin jaringannya lagi error ya? soalnya reportnya delivered
Gw : *Glek...sambil nelen ludah*then, blaaaa....blaaaaa....blaaaaa....babe boss mulai ngomongin panjang lebar soal rencana meetingnya dengan si "kawan lama". Berhubung babe boss mo ke Singapore hari Rabunya, gw disuruh meeting duluan sama si "kawan lama", tapi gw tolak mentah-2..
Gw bilang, kalo mo meeting sama si "kawan lama", gw maunya bareng sama babe boss..Karena babe boss lebih kenal dia, en tau maunya si "kawan lama" itu apa. Apalagi keputusan juga ada di tangan babe boss, jadi daripada hasil meetingnya nanti mentah lagi, mendingan dibuat seefektif mungkin. Ya toch??? En babe boss akhirnya setuju, meeting dengan "kawan lama" nunggu sampe babe boss pulang dari S'pore hari jumat besok.
Yeaaaaay.....puas banget hari itu gw jadi BAD Employeeeeee!!!
*boys and girls...please don't do this at your office!!!!!*
Miss Matching
Berhubung hari ini gw ada meeting dengan Asia PR di Grand Indonesia, dari semalem gw dah nyiapin dress katun pink dengan lengan lentera, yang baru gw beli dari kalyndra shopping online (everything must be perfect today). Gw juga dah mix and match tas sama sepatu yang mau dipake hari ini.
Seperti biasa, jam 8 kurang gw berangkat ke kantor, jalanan smooch..ga macet sama sekali, bener2 mendukung suasana hati. Nyampe diparkiran kantor, tiba2 gw baru ngeh kalo gw lupa nuker sendal jepit yang gw pake sama spatu yang udah gw siapin dr semalem!! ☹ ☹
Kalo mau maksa dengan model tabrak lari, basicly gw bisa aja pake spatu belagio merah gw ato vinci gold, yang emank selalu gw stock di kantor (alesannya cuman satu : dibuang sayank tapi males makenya), tapi gw adalah miss matching!! So, lupain soal persediaan sepatu gw di kantor, karena dari sejak turun dari mobil, gw sadar masih pake sendal jepit, gw langsung memutuskan untuk beli sepatu pas jam makan siang.
Selesi managerial meeting, yang rupa2nya makin alot aja dari minggu ke minggu (jam 9.30 - 12.30), gw ditemenin @Madame_Sisca hunting sepatu di Java Dept. Store..
And inilah hasil sepatu dadakan gw (ga terlalu puas juga si, tapi apa boleh buat):
Seperti biasa, jam 8 kurang gw berangkat ke kantor, jalanan smooch..ga macet sama sekali, bener2 mendukung suasana hati. Nyampe diparkiran kantor, tiba2 gw baru ngeh kalo gw lupa nuker sendal jepit yang gw pake sama spatu yang udah gw siapin dr semalem!! ☹ ☹
Kalo mau maksa dengan model tabrak lari, basicly gw bisa aja pake spatu belagio merah gw ato vinci gold, yang emank selalu gw stock di kantor (alesannya cuman satu : dibuang sayank tapi males makenya), tapi gw adalah miss matching!! So, lupain soal persediaan sepatu gw di kantor, karena dari sejak turun dari mobil, gw sadar masih pake sendal jepit, gw langsung memutuskan untuk beli sepatu pas jam makan siang.
Selesi managerial meeting, yang rupa2nya makin alot aja dari minggu ke minggu (jam 9.30 - 12.30), gw ditemenin @Madame_Sisca hunting sepatu di Java Dept. Store..
And inilah hasil sepatu dadakan gw (ga terlalu puas juga si, tapi apa boleh buat):
Happy Birthday MOM....
Happy Birthday MOM...
A simple celebration, a gathering of family
here is wishing you great happiness
a joy that never ends
- 13 Februari 2010 -
- May today be filled with sunshine and smiles, laughter and love
- Hope that for every candle on your cake you get a wonderful surprise
- Wishing you another wonderful year of happiness and joy
Back to Jakarta
Seperti yang sudah disepakati, bapak-2 baik hati dari tempat cuci mobil itu datang menjemput gw di rumahnya Lewi teng jam 6 pagi (dia sendiri yang nyetir mobil avanzanya).
Di bandara Mutiara pagi itu ada kejadian yang sedikit menyebalkan. Jadi karena berangkat pagi-2 dari rumah Lewi, gw berharap bisa sarapan dulu di airport sambil nunggu jam penerbangan gw. So, gw beli susu ultra sama pop mie (airportnya kecil banget, jadi boro-2 ada lounge disana, ditempat makannya aja cuman jual popmie dan minuman-2 lainnya), nah...pas gw mo bayar dengan uang 50rb, mereka ga punya kembaliannya, sedangkan pop mie en susu ultranya udah sukses masuk perut gw. Jadilah gw terpaksa nongkrong di tempat itu cukup lama, sampe mbak-nya berhasil ngumpulin uang kembalian (nunggu kurang lebih ada 7 customer yang makan ato sekedar ngopi sama ngerokok disitu).
Waktu mo bayar airport tax, gw kasih lagi pecahan 50rb, karena kembalian dari uang makan tadi gw simpen buat porter di Jakarta. Ga taunya, mereka juga ga punya kembalian!!!! Jadi gw harus nunggu lagi, kali ini nunggunya sambil berdiri!!!!!! grrrrrrrrrrrr
Sampe di Jakarta, gw di jemput sama P. Idod, langsung mampir ke Mc.D buat breakfast, pesen hotcakes & egg Mc.Muffins!!!!
Aseli...gw kangen banget sama Jakarte, khususnya fastfood en junkfoodnya.
En sebagai ajang balas dendam, siangnya gw delivery pizza hut en malemnya gw ke Gandy's to have my steak!!!
Di bandara Mutiara pagi itu ada kejadian yang sedikit menyebalkan. Jadi karena berangkat pagi-2 dari rumah Lewi, gw berharap bisa sarapan dulu di airport sambil nunggu jam penerbangan gw. So, gw beli susu ultra sama pop mie (airportnya kecil banget, jadi boro-2 ada lounge disana, ditempat makannya aja cuman jual popmie dan minuman-2 lainnya), nah...pas gw mo bayar dengan uang 50rb, mereka ga punya kembaliannya, sedangkan pop mie en susu ultranya udah sukses masuk perut gw. Jadilah gw terpaksa nongkrong di tempat itu cukup lama, sampe mbak-nya berhasil ngumpulin uang kembalian (nunggu kurang lebih ada 7 customer yang makan ato sekedar ngopi sama ngerokok disitu).
Waktu mo bayar airport tax, gw kasih lagi pecahan 50rb, karena kembalian dari uang makan tadi gw simpen buat porter di Jakarta. Ga taunya, mereka juga ga punya kembalian!!!! Jadi gw harus nunggu lagi, kali ini nunggunya sambil berdiri!!!!!! grrrrrrrrrrrr
Sampe di Jakarta, gw di jemput sama P. Idod, langsung mampir ke Mc.D buat breakfast, pesen hotcakes & egg Mc.Muffins!!!!
Aseli...gw kangen banget sama Jakarte, khususnya fastfood en junkfoodnya.
En sebagai ajang balas dendam, siangnya gw delivery pizza hut en malemnya gw ke Gandy's to have my steak!!!
Palu
Day 10, Palu
Bangun pagi-2 buat ikut misa jumat pertama & misa Tahun Baru 2010..SO exciting, karena kita yakin banget segala sesuatu yang diawali dengan baik di tahun baru ini, pasti akan berakhir baik..Aminn... Apalagi karena misa pagi itu, merupakan misa terakhir gw di Palu, krn tanggal 3 Januari 2010 gw dah harus balik lagi ke Jakarta..
Selesei misa, kita sarapan bubur ayam & mie bangka di AAN PING LAO, deket rumahnya Lewi...
abis itu balik ke hotel, beres-2in barang karena kita harus check out dari swiss-belHotel jam 12 siang..
Nyampe dirumahnya Lewi, kita lanjut bobo lagi...Kaget bangun tau-2 dah jam 4 sore, perut keroncongan karena ga makan siang.
Abis mandi, kita langsung keliling buat cari tempat makan. What a big surprise, ternyata ga ada 1 tempat makanpun yang buka hari itu, termasuk mall!! Hmmmm...koreksi! Mallnya baru akan buka, dan itu jam 5 sore.
Kalo ke AAN PING LAO lagi koq kayaknya bosen ya? So kita jalan-2 ke pantai talise aja..Waktu mutusin buat ke pantai, kita udah tau ada makanan apa aja disana : jagung bakar, stick pisang, kentang goreng, mie rebus en minuman-2 mulai dari susu jahe, kopi, soft drink, dsb.
Kita pilih tempat lesehan di bungalow dengan view langsung ke laut, angin sepoi-2 bikin perut makin keroncongan. Alhasil saking lapernya, semua makanan yang ada disana kita pesen semua.. hahaha....
Bangun pagi-2 buat ikut misa jumat pertama & misa Tahun Baru 2010..SO exciting, karena kita yakin banget segala sesuatu yang diawali dengan baik di tahun baru ini, pasti akan berakhir baik..Aminn... Apalagi karena misa pagi itu, merupakan misa terakhir gw di Palu, krn tanggal 3 Januari 2010 gw dah harus balik lagi ke Jakarta..
Selesei misa, kita sarapan bubur ayam & mie bangka di AAN PING LAO, deket rumahnya Lewi...
Nyampe dirumahnya Lewi, kita lanjut bobo lagi...Kaget bangun tau-2 dah jam 4 sore, perut keroncongan karena ga makan siang.
Abis mandi, kita langsung keliling buat cari tempat makan. What a big surprise, ternyata ga ada 1 tempat makanpun yang buka hari itu, termasuk mall!! Hmmmm...koreksi! Mallnya baru akan buka, dan itu jam 5 sore.
Kalo ke AAN PING LAO lagi koq kayaknya bosen ya? So kita jalan-2 ke pantai talise aja..Waktu mutusin buat ke pantai, kita udah tau ada makanan apa aja disana : jagung bakar, stick pisang, kentang goreng, mie rebus en minuman-2 mulai dari susu jahe, kopi, soft drink, dsb.
Kita pilih tempat lesehan di bungalow dengan view langsung ke laut, angin sepoi-2 bikin perut makin keroncongan. Alhasil saking lapernya, semua makanan yang ada disana kita pesen semua.. hahaha....
stick pisang
Fyi, stick pisang itu, pisang kepok muda (yang belum terlalu matang), di potong tipis-2 sepanjang jari, terus digoreng garing. Abis itu dipakein susu kental manis coklat diatasnya, terus ditaburin keju parut en palmseiker. (kebayang kan manisnya??? kayak gw gitu dech & narciss.com)
Kurang lebih 2 jam kita nongkri disana, buat ngabisin makanan-2 itu..Begah juga harus ngabisin smua muanyaaaa..(nasib lapar mata ya gitu itu!!).
Pas kita mo pulang, kita ngelewatin tempat nongkri yang sepertinya endang estaurina...Namanya Coffee Toffee. Kalo dari namanya sih kayaknya familiar, mungkin di Jakarta juga ada kali ya?
Angin segeeeerr banget buat kita, khususnya gw, yang selama 10 hari di Palu ga nemuin tempat buat nongkri sambil ngupi-2.
So, walopun perut kenyank...kita tetep mampir ke Coffee Toffee. Kita juga ajak temen-2 nya Lewi buat gabung nongkri disana.
Jangan kaget ya...karena waktu di coffee toffee, gw sama Lewi selain pesen hot coffee latte, kita juga pesen cheese burger, french fries sama chocolate grande
Day 11, Palu
Hari terakhir gw di Palu, target utama di hari itu adalah beli oleh-2 buat tante-2, sodara-2 sampe ke temen-2 kantor. Sebenernya agak bingung juga mo beliin oleh-2 apa dari Palu, karena Palu cuman terkenal sama bawang gorengnya. So, pagi-2 kita dah menuju ke daerah makam pahlawan, di deket makam pahlwanan itu ada tempat industri bawang goreng en sekaligus jual aneka oleh-2 khas Palu (sebetulnya si bukan asli khas Palu juga, coz seperti yang tadi gw bilang, Palu hanya terkenal dengan bawang gorengnya)
Disana gw beli bawang goreng (mahal bo' bawang gorengnya, satu pack kecil itu harganya 15rb & pack besarnya 35rb), bagea kenari (khas manado), abon ikan bawang, kopi jahe (ga tau khas kota mana), en kacang goyang (sepengetahuan gw, ini khas kota Bali bukan ya?), yang waktu semuanya dibungkus sama mbaknya, perlu 2 kardus indomie!!
Selesei blanja-blanji oleh-2, kita makan siang di RM. Nyuknyang lagi, terus minum es kelapa muda yang ternyata cuman seribu perak/batok kelapanya.
Sesuai saran temen-2nya Lewi, kalo gw harus nyobain pisang goreng sambalnya, jadi sore-2 kita beli pisang goreng sambal
Abis itu kita sibuk nyari rental mobil buat nganter gw besok paginya ke airport. Sudah pernah gw ceritain, kalo di Palu itu ga ada angkot or keterbatasan dengan angkot maupun taksi?
Yup....kita sempet spanning sore itu, karena kita kehabisan mobil di rental mobil yang ada di Palu. Beberapa tempat rental mobil yang kita samperin, sudah pada dibooking orang semua. Sedangkan waktu kita coba telpon taksi, mereka ga bisa ngasih kepastian untuk bisa jemput gw jam 6 pagi di rumahnya Lewi, karena adanya pergantian shift-2an di pool taksi tesebut (asli....ancur banget sih sistem kerjanya), mereka malah nyaranin gw ke airport sore itu, untuk langsung booking taksi yang lagi pada mangkal di parkiran airport.
Waktu lagi otw ke airport, tiba-2 kita ngeliat ada mobil berjejer yang lagi di cuci (ga jelas apa itu tempat rental mobil ato bukan). Dengan pedenya, kita samperin en kita bilang mo rental mobil. Awalnya orang-2 yang ada disana bingung, karena ternyata itu bukan tempat penyewaan mobil, melainkan tempat cuci mobil. Jadilah kita kayak orang cengok disana..tapi untungnya ada satu bapak-2 yang lagi nungguin mobilnya di cuci, berbaik hati mendengarkan curcol kita mengenai bawaan gw yang lumayan banyak, en kita ga ada kendaraan buat ke airport subuh-2. Then, bapak-2 itu akhirnya menawarkan mobilnya untuk di sewain ke kita.
Saking senenknya, waktu bapak-2 itu bilang : "ya udah, saya sewain mobil saya buat ke airport, bayar 40rb ya", (Fyi, jarak dari rumah Lewi ke airport paling lama cuman 15 menit), Lewi dengan lantangnya langsung bilang : " saya bayar 60rb kalo Bapak memang serius".
Woo-Hooooo....akhirnya, terjadilah kesepakatan disana.. Kalo dipikir-2, bapak-2 itu kayak malaikat yang diutus Tuhan buat bantuin kita. Bayangin aja, disaat semua rental mobil kosong, tiba-2 kita dapet mobil dari tempat cuci mobil???
Malam itu, gw ga bisa tidur...Seperti malam waktu Lewi mo ninggalin gw ke Palu, gw cuman bisa mewek sambil melukin Lewi...
Malam itu, gw ga bisa tidur...Seperti malam waktu Lewi mo ninggalin gw ke Palu, gw cuman bisa mewek sambil melukin Lewi...
swiss-belHotel, Silae
Day 7, Silae
Wo-hooooo...tanggal 29 Desember adalah hari yang paling gw tunggu selama gw di Palu. Gimana ga, hari itu kita mo check in di swiss-belHotel (yang merupakan hotel termewah di Palu, walopun ternyata di Jakarta juga ada, di daerah Kota kalo ga salah, en gw ga tau bintang berapa?), berarti..gw akan terlepas dari ke-ge-ra-han yang selama ini gw rasain di Palu.. hi3...
Pagi-2 dah semangat 45..., beres-2 rumah dulu sebelum ditinggal pergi sampe tahun baru.
Sekitar jam 10an kita berangkat ke Silae (gw minta early check in), mampir dulu di KFC Hasanuddin, buat beli paket makan siang kita.
Nah, disitu ada kejadian yang menyebalkan!!
Jadi ceritanya, Lewi pesen paket super dealnya KFC (2 ayam 1 nasi + pepsi) en gw pesen paket panas (1 ayam 1 nasi + pepsi). Setelah nunggu beberapa menit, mbak-2 di kasirnya bilang kalo kita ga bisa pesen paket itu. Lah, binggung donk kita...kenapa ga bisa pesen paket itu? Terus kata mbak-2nya, karena mesin pepsinya lagi rusak..So, dengan santainya gw sama Lewi serentak langsung jawab:
"Ooouw, ya udah..gapapa, ganti sama minuman lainnya aja".
But then mbak-2nya bilang : "ga bisa! karena itu udah satu paket".
Disitu Lewi dah mulai agak-2 galak (Lewi ga bukan type orang yang gampang emosian dengan hal-2 sepele seperti itu), dengan suara agak tinggi, Lewi nanya : "jadi, kalo saya mo pesen paket yang itu ato itu (sambil nunjuk beberapa paket yang ditawarin) juga ga bisa donk?Karena itu smua paket + pepsi??".
"Iya", jawab mbak-2nya bahkan tanpa melihat kearah kita sedikitpun (rasanya mo gw tampol tuch mbak-2nya yang sok kece-bong).
Akhirnya, kita terpaksa pesen ayam satuan...Sembari makan, mata gw jelalatan, merhatiin customer-2 yang lain beserta pesenannya masing-2. Suddenly, gw liat ada banner yang cukup besar tergantung ga jauh di depan gw, yang mengiklankan suara konsumen bisa menghubungi no HP sekian...sekian....
Tanpa ba-bi-bu-be-bo, gw langsung sms ke no tsb (Lewi sempet ngingetin gw, supaya ati-2 dalam gaya bahasa smsnya, takutnya kasusnya Prita bisa menghantui gw). Sesuai dengan format yang ada di banner, gw sms nama lengkap gw, lokasi KFC & keluhan gw terhadap KFC.
Ternyata seharian itu, sejak masuk hotel sampe sore harinya, telpon gw terus-2an berdering. Baik KFC pusat maupun KFC dari Hasanuddin Palu ga berenti-2nya nelponin gw.. Berkali-2 harus gw ulang penjelasan, bahwa kita ke KFC buat beli ayam bukan beli pepsinya, so..ga ada alasan kalo mesin pepsi rusak, kita jadi ga bisa beli paket ayamnya..en berkali-2 juga pihak KFC minta maaf atas kesalahan dari pihak kasirnya..(sayanknya permintaan maaf mereka, yang udah cukup mengganggu waktu istirahat gw, ga disertain dengan pemberian paket ayam gratis!! hehehe....ngarep.com).
Btw, sepanjang hari itu kita ga keluar dari kamar sama sekali..Persediaan makanan kita melimpah ruah, cukup buat seminggu kedepan..Kita bener-2 menikmati kamar kita yang minimalis (just like us), pemandangan dari kamar (sepanjang mata memandang, isinya laut semua), menikmati dinginnya kamar kita, chit-chat with hubby all day long tanpa perlu pegel tangan karena harus nyambi ngipas-2, movie marathon, berendam air panas..Bener-2 ENJOY banget dech...Kalo tiap hari seperti ini di Palu, gw mungkin ga homesick, en merindukan kamar gw amat sangat...
Day 8, Silae
Sama seperti kemaren, kita masih pewe banget, ga ada niat buat beranjak dari kamar..Aktivitas diluar kamar hanya buat breakfast en luch di loungenya..
Tapi menjelang sore, gw tiba-2 pengen banget makan sate kambing..ngebayangin makan lemaknya aja, udah bikin gw ngileerrr, ngecess dsb...Jadi malem itu akhirnya kita keluar juga dari hotel, buat hunting sate kambing.
Setengah jam lebih kita ngiter-2 di dalam kota Palu, ga nemuin 1pun tempat makan yang jual sate kambing, yang ada hanya sate ayam! Aseli...mo marah rasanya, apalagi kalo inget kambing-2 yang sering berkeliaran di halaman depan rumahnya Lewi..Masa segitu banyaknya kambing yang suka nyebrang sembarangan en suka masuk-2 halaman rumah orang sembarangan, tapi ga ada yang jual sate kambing sama sekali?
Setelah hampir 1 jam keliling-2 tetep ga nemuin juga, akhirnya gw pasrah...mo makan apa pun jadilah..bahkan gw cenderung dah ga napsu makan, dah ilfeel!!
Ditengah-2 keputusasaan, gw ngeliat ada rumah makan tenda yang jual sate sapi...Hmmmm....makanan baru lagi nih, so kita putusin buat makan disana, pesen sate sapinya 2 porsi!!
Pas pesenan kita dateng, mendeliklah mata gw..Gimana nggak? wong 1 porsi sate sapi itu isinya cuman 4 tusuk dan irisan dagingnya itu cilik-2..But then, mbak-2nya dateng lagi dengan bawain sop bihun yang ada potongan daging sapi & paru di dalamnya..Ternyata, itungan 1 porsi sate sapi disana yaitu : 4 tusuk sate sapi + sop bihun dengan potongan daging sapi en paru.
Ga tau apa karena kita dah kelaperan berat malam itu, ato emank sate sapi en sopnya yang enak, yang pasti kita lahap banget...Apalgi waktu bayar, kita cuman perlu ngeluarin 20rb doank buat dua porsi ,en berhubung kita minumnya teh tawar hangat, jadi ga diitung.
Walopun ga kesampean makan sate kambing, tapi puaaaaasss juga makan sate sapi cuman 10rb dah kenyank poool!!
Abis itu kita langsung balik lagi ke hotel, sleeping beauty..
Day 9, Silae
Pagi-2 diajak Lewi jalan-2 sekitar pantai, untung semalem ga ujan...karna kalo abis ujan, air lautnya bau amis en warnanya ga biru, tapi coklat!!
Selesei jalan-2 kita langsung sarapan, kali ini karena masih lumayan pagi, kita dapet tempat yang di luar, dengan view kolam renang en langsung pinggir laut...Seneng dech...ngeliat burung elang terbang serendah en sedeket itu...cuman kadang-2 takut juga kalo makanan gw diembat mereka..hahaha...(asli ga jauh-2 pikirannya dari urusan perut)
Siangnya kita dapet undangan barbekyuan di rumah bosnya Lewi..Kumpul bareng team-2 lain dari Palu & Donggala..
Jam 15.00an kita pamit pulang, buat istirahat, karena malemnya kita mau ikutan misa malam tahun baru di gereja St.Maria. Nyampe mdi hotel langsung bobo, terus kaget bangun dah jam 19.00.
Malam itu kita delivery masakan manado (kita ga ngambil paket taon barunya, selain karna kita ga yakin acaranya bakal oke, kita juga mo ke gereja jam 22.00nya) sambil makan malam, kita berdua saling sharing, bersyukur atas apa yang telah kita terima disepanjang tahun 2009 dan harapan-2 kita di tahun 2010.. Abis itu mandi, siap-2 terus ke gereja...
Selesei misa, sekitar jam 23.45, kita langsung meluncur ke pusat keramaian, di pantai talise..Gw emank belum pernah ngerayain tahun baruan dipinggir pantai (bahkan gw belum pernah ngerayain tahun baruan di out door, kalo ga di villa, rumah salah satu tante, hotel) seperti wakti itu...jadi gw bener-2 terpana sama rentetan kembang api disepanjang pantai itu, asli keren banget..Sayang cuaca kurang bersahabat, belum ada 1/2jam, ujan deres membubarkan hampir 1/4 keramaian disana, khususnya pengendara motor, termasuk gw sama Lewi.
So, terpaksa kita balik ke hotel, en sambil nunggu jam 24.00 waktu Jakarta, untuk ngucapin happy new year to all our lovely family, kita berdoa bersama, terus nonton sampe akhirnya ketiduran..
Wo-hooooo...tanggal 29 Desember adalah hari yang paling gw tunggu selama gw di Palu. Gimana ga, hari itu kita mo check in di swiss-belHotel (yang merupakan hotel termewah di Palu, walopun ternyata di Jakarta juga ada, di daerah Kota kalo ga salah, en gw ga tau bintang berapa?), berarti..gw akan terlepas dari ke-ge-ra-han yang selama ini gw rasain di Palu.. hi3...
Pagi-2 dah semangat 45..., beres-2 rumah dulu sebelum ditinggal pergi sampe tahun baru.
Sekitar jam 10an kita berangkat ke Silae (gw minta early check in), mampir dulu di KFC Hasanuddin, buat beli paket makan siang kita.
Nah, disitu ada kejadian yang menyebalkan!!
Jadi ceritanya, Lewi pesen paket super dealnya KFC (2 ayam 1 nasi + pepsi) en gw pesen paket panas (1 ayam 1 nasi + pepsi). Setelah nunggu beberapa menit, mbak-2 di kasirnya bilang kalo kita ga bisa pesen paket itu. Lah, binggung donk kita...kenapa ga bisa pesen paket itu? Terus kata mbak-2nya, karena mesin pepsinya lagi rusak..So, dengan santainya gw sama Lewi serentak langsung jawab:
"Ooouw, ya udah..gapapa, ganti sama minuman lainnya aja".
But then mbak-2nya bilang : "ga bisa! karena itu udah satu paket".
Disitu Lewi dah mulai agak-2 galak (Lewi ga bukan type orang yang gampang emosian dengan hal-2 sepele seperti itu), dengan suara agak tinggi, Lewi nanya : "jadi, kalo saya mo pesen paket yang itu ato itu (sambil nunjuk beberapa paket yang ditawarin) juga ga bisa donk?Karena itu smua paket + pepsi??".
"Iya", jawab mbak-2nya bahkan tanpa melihat kearah kita sedikitpun (rasanya mo gw tampol tuch mbak-2nya yang sok kece-bong).
Akhirnya, kita terpaksa pesen ayam satuan...Sembari makan, mata gw jelalatan, merhatiin customer-2 yang lain beserta pesenannya masing-2. Suddenly, gw liat ada banner yang cukup besar tergantung ga jauh di depan gw, yang mengiklankan suara konsumen bisa menghubungi no HP sekian...sekian....
Tanpa ba-bi-bu-be-bo, gw langsung sms ke no tsb (Lewi sempet ngingetin gw, supaya ati-2 dalam gaya bahasa smsnya, takutnya kasusnya Prita bisa menghantui gw). Sesuai dengan format yang ada di banner, gw sms nama lengkap gw, lokasi KFC & keluhan gw terhadap KFC.
Ternyata seharian itu, sejak masuk hotel sampe sore harinya, telpon gw terus-2an berdering. Baik KFC pusat maupun KFC dari Hasanuddin Palu ga berenti-2nya nelponin gw.. Berkali-2 harus gw ulang penjelasan, bahwa kita ke KFC buat beli ayam bukan beli pepsinya, so..ga ada alasan kalo mesin pepsi rusak, kita jadi ga bisa beli paket ayamnya..en berkali-2 juga pihak KFC minta maaf atas kesalahan dari pihak kasirnya..(sayanknya permintaan maaf mereka, yang udah cukup mengganggu waktu istirahat gw, ga disertain dengan pemberian paket ayam gratis!! hehehe....ngarep.com).
Btw, sepanjang hari itu kita ga keluar dari kamar sama sekali..Persediaan makanan kita melimpah ruah, cukup buat seminggu kedepan..Kita bener-2 menikmati kamar kita yang minimalis (just like us), pemandangan dari kamar (sepanjang mata memandang, isinya laut semua), menikmati dinginnya kamar kita, chit-chat with hubby all day long tanpa perlu pegel tangan karena harus nyambi ngipas-2, movie marathon, berendam air panas..Bener-2 ENJOY banget dech...Kalo tiap hari seperti ini di Palu, gw mungkin ga homesick, en merindukan kamar gw amat sangat...
pemandangan dari dalam kamar
pemandan bawah kamar kita
Day 8, Silae
Sama seperti kemaren, kita masih pewe banget, ga ada niat buat beranjak dari kamar..Aktivitas diluar kamar hanya buat breakfast en luch di loungenya..
Tapi menjelang sore, gw tiba-2 pengen banget makan sate kambing..ngebayangin makan lemaknya aja, udah bikin gw ngileerrr, ngecess dsb...Jadi malem itu akhirnya kita keluar juga dari hotel, buat hunting sate kambing.
Setengah jam lebih kita ngiter-2 di dalam kota Palu, ga nemuin 1pun tempat makan yang jual sate kambing, yang ada hanya sate ayam! Aseli...mo marah rasanya, apalagi kalo inget kambing-2 yang sering berkeliaran di halaman depan rumahnya Lewi..Masa segitu banyaknya kambing yang suka nyebrang sembarangan en suka masuk-2 halaman rumah orang sembarangan, tapi ga ada yang jual sate kambing sama sekali?
Setelah hampir 1 jam keliling-2 tetep ga nemuin juga, akhirnya gw pasrah...mo makan apa pun jadilah..bahkan gw cenderung dah ga napsu makan, dah ilfeel!!
Ditengah-2 keputusasaan, gw ngeliat ada rumah makan tenda yang jual sate sapi...Hmmmm....makanan baru lagi nih, so kita putusin buat makan disana, pesen sate sapinya 2 porsi!!
Pas pesenan kita dateng, mendeliklah mata gw..Gimana nggak? wong 1 porsi sate sapi itu isinya cuman 4 tusuk dan irisan dagingnya itu cilik-2..But then, mbak-2nya dateng lagi dengan bawain sop bihun yang ada potongan daging sapi & paru di dalamnya..Ternyata, itungan 1 porsi sate sapi disana yaitu : 4 tusuk sate sapi + sop bihun dengan potongan daging sapi en paru.
Ga tau apa karena kita dah kelaperan berat malam itu, ato emank sate sapi en sopnya yang enak, yang pasti kita lahap banget...Apalgi waktu bayar, kita cuman perlu ngeluarin 20rb doank buat dua porsi ,en berhubung kita minumnya teh tawar hangat, jadi ga diitung.
Walopun ga kesampean makan sate kambing, tapi puaaaaasss juga makan sate sapi cuman 10rb dah kenyank poool!!
Abis itu kita langsung balik lagi ke hotel, sleeping beauty..
Day 9, Silae
Pagi-2 diajak Lewi jalan-2 sekitar pantai, untung semalem ga ujan...karna kalo abis ujan, air lautnya bau amis en warnanya ga biru, tapi coklat!!
Selesei jalan-2 kita langsung sarapan, kali ini karena masih lumayan pagi, kita dapet tempat yang di luar, dengan view kolam renang en langsung pinggir laut...Seneng dech...ngeliat burung elang terbang serendah en sedeket itu...cuman kadang-2 takut juga kalo makanan gw diembat mereka..hahaha...(asli ga jauh-2 pikirannya dari urusan perut)
Jam 15.00an kita pamit pulang, buat istirahat, karena malemnya kita mau ikutan misa malam tahun baru di gereja St.Maria. Nyampe mdi hotel langsung bobo, terus kaget bangun dah jam 19.00.
Malam itu kita delivery masakan manado (kita ga ngambil paket taon barunya, selain karna kita ga yakin acaranya bakal oke, kita juga mo ke gereja jam 22.00nya) sambil makan malam, kita berdua saling sharing, bersyukur atas apa yang telah kita terima disepanjang tahun 2009 dan harapan-2 kita di tahun 2010.. Abis itu mandi, siap-2 terus ke gereja...
Selesei misa, sekitar jam 23.45, kita langsung meluncur ke pusat keramaian, di pantai talise..Gw emank belum pernah ngerayain tahun baruan dipinggir pantai (bahkan gw belum pernah ngerayain tahun baruan di out door, kalo ga di villa, rumah salah satu tante, hotel) seperti wakti itu...jadi gw bener-2 terpana sama rentetan kembang api disepanjang pantai itu, asli keren banget..Sayang cuaca kurang bersahabat, belum ada 1/2jam, ujan deres membubarkan hampir 1/4 keramaian disana, khususnya pengendara motor, termasuk gw sama Lewi.
So, terpaksa kita balik ke hotel, en sambil nunggu jam 24.00 waktu Jakarta, untuk ngucapin happy new year to all our lovely family, kita berdoa bersama, terus nonton sampe akhirnya ketiduran..
God is good all the time
Sebelum gw lanjutin postingan soal Palu, gw mo cerita sedikit tentang betapa baiknya Tuhan sama keluarga gw.
Jadi ceritanya, malam minggu kemaren gw ada acara lamarannya Lintong (one of my bff) di bumbu desa kelapa gading. Karena acaranya sedikit ngaret, yang seharusnya mulai jam 19.00 wib baru mulai jam 19.30, so..yang tadinya gw pikir jam 21.00an dah bisa nyampe rumah lagi (bisa nyiapin makan malemnya doggie-2 gw), ternyata gw baru ninggalin kelapa gading jam 21.30, en gw harus nganterin Dhe, temen gw, ke daerah bintara..Jadi sekitar jam 22.30 gw baru nyampe rumah.
Begitu nyampe di rumah, gw langsung ngecek tempat makannya Bonnie, udah ada bekas sisa nasinya, berarti bokap udah ngasih makan doggie-2 gw..So, gw langsung tidur pulessssss.......
Tadi pagi, kita sekeluarga pergi misa pagi yang jam 06.30, tanpa ada yang sempet ngecek ato sarapan di rumah depan.
Fyi, udah hampir 6 bulan ini, sejak rumah nyokap direnovasi separo (bagian dapur, ruang makan dan separo dari ruang tamu), kehidupa kita itu agak-2 aneh...karna kita khusus ngontrak satu rumah tepat di depan rumah kita untuk naro barang-2, juga untuk masak-memasak en tentunya sekalian makan disana.. Intinya, semua urusan perut en dapur rumah tangga adanya di rumah kontrakan tsb. Jadi kita harus bolak-balik, nyebrang pagi-siang-malam hanya untuk masak en makan di rumah itu (rempong banget dech pokoke).
Pulang gereja sekitar jam 8an, bokap yang langsung ke rumah kontrakan SHOCK karena begitu buka pintu rumah, bokap liat ada asap mengepul dari arah dapur en bau gosong yang begitu menyengat.
Bokap langsung lari ke dapur, en ternyata bokap langsung lemessss waktu nemuin api dikompor yang menyala, menghanguskan panci..
You know what? ternyata semalem, abis bokap kasih makan doggie-2 gw, bokap lupa matiin kompor, sampe tadi pagi pulang gereja kompornya masih nyala!!!
Panci isi ceker ayam en ati sapir itu udah gosonk-sonk...sampe tutup pancinya meleleh en ga bisa dibuka sama sekali...
Can you imagine?? 12 jam lebih kompornya nyala, en nothing happened with the stove??? Kalo bukan karna Tuhan sayank sama keluarga gw, apalagi coba???
Bener-2 Praise the Lord banget.....
Jadi ceritanya, malam minggu kemaren gw ada acara lamarannya Lintong (one of my bff) di bumbu desa kelapa gading. Karena acaranya sedikit ngaret, yang seharusnya mulai jam 19.00 wib baru mulai jam 19.30, so..yang tadinya gw pikir jam 21.00an dah bisa nyampe rumah lagi (bisa nyiapin makan malemnya doggie-2 gw), ternyata gw baru ninggalin kelapa gading jam 21.30, en gw harus nganterin Dhe, temen gw, ke daerah bintara..Jadi sekitar jam 22.30 gw baru nyampe rumah.
Begitu nyampe di rumah, gw langsung ngecek tempat makannya Bonnie, udah ada bekas sisa nasinya, berarti bokap udah ngasih makan doggie-2 gw..So, gw langsung tidur pulessssss.......
Tadi pagi, kita sekeluarga pergi misa pagi yang jam 06.30, tanpa ada yang sempet ngecek ato sarapan di rumah depan.
Fyi, udah hampir 6 bulan ini, sejak rumah nyokap direnovasi separo (bagian dapur, ruang makan dan separo dari ruang tamu), kehidupa kita itu agak-2 aneh...karna kita khusus ngontrak satu rumah tepat di depan rumah kita untuk naro barang-2, juga untuk masak-memasak en tentunya sekalian makan disana.. Intinya, semua urusan perut en dapur rumah tangga adanya di rumah kontrakan tsb. Jadi kita harus bolak-balik, nyebrang pagi-siang-malam hanya untuk masak en makan di rumah itu (rempong banget dech pokoke).
Pulang gereja sekitar jam 8an, bokap yang langsung ke rumah kontrakan SHOCK karena begitu buka pintu rumah, bokap liat ada asap mengepul dari arah dapur en bau gosong yang begitu menyengat.
Bokap langsung lari ke dapur, en ternyata bokap langsung lemessss waktu nemuin api dikompor yang menyala, menghanguskan panci..
You know what? ternyata semalem, abis bokap kasih makan doggie-2 gw, bokap lupa matiin kompor, sampe tadi pagi pulang gereja kompornya masih nyala!!!
Panci isi ceker ayam en ati sapir itu udah gosonk-sonk...sampe tutup pancinya meleleh en ga bisa dibuka sama sekali...
Can you imagine?? 12 jam lebih kompornya nyala, en nothing happened with the stove??? Kalo bukan karna Tuhan sayank sama keluarga gw, apalagi coba???
Bener-2 Praise the Lord banget.....
Tanjung Karang, Donggala
Day 5, Tanjung Karang
Hari minggu, tanggal 27 Desember 2009. Rencananya hari itu kita mo berangkat ke Tanjung Karang abis dari gereja pagi yang jam 6.30. Berhubung kata Lewi perjalanan ke Tanjung karang sekitar 2jam, jadi kita ngejar waktu sebelum matahari mulai terik...
Tapi ternyata kita baru kaget bangun jam 7, jadi terpaksa minggu itu kita skip ke gereja dech (so sorry, God...plissssss give us mercy..). Pagi itu walopun kita ga mandi dulu (kan mo langsung berenang begeto nyampe disana.. hehehehe ), tapi upacara ini itunya ternyata tetep aja 1 jam sendiri.
Sekilas tentang Tanjung karang, ada di kecamatan Donggala (yang mana menurut cerita orang sana, Donggala itu tadinya adalah ibukotanya, tapi entah kenapa, berubah jadi Palu ibukotanya). Memasuki daerah Donggala, Lewi harus extra ati-2 nyetir motornya, bukan karna jalanan yang licin ato karena tikungan yang tajam..., tapi karna disepanjang perjalanan itu, banyak banget om sapi sama tante kambing yang tiba-2 nyebrang geto aja...padahal kecepatan motor kita lagi 80-100km/jam..en banyak banget kupu-2 yang terpaksa harus melepas nyawa karna nabrak helm yang kita pake (ada satu daerah yang kita lewatin, disepanjang jalan itu penuh dengan kupu-2..padahal disepanjang jalan itu, sebelah kiri gw tebing, sebelah kanan laut. Darimana ya asal kupu-2 itu??).
Kalo gw perhatiin, sepanjang perjalalanan menuju Tanjung Karang, Donggala keliatan lebih keren dari Palu, udaranya sejuk, apalagi kalo pembangunan jalan lintas pantainya udah jadi, pasti keren abis tuch...
Sampe di Tanjung Karang, ternyata kita belum bisa masuk cottage, karna tamu sebelumnya belum check out. Jadi kita taro barang-2 kita di cottage sementara, abis itu kita langsung ke pantai buat snorkling.
Awalnya gw cuman berjemur aja dipinggir pantai, ngumpulin kerang-2an, moto-2in Lewi yang lagi asik snorkling, maen sama ombak dipinggir pantai..Gw ga mo ikutan snorkling, gara-2nya gw ga mo ngelepas softlense gw, en kacamata snorkling yg gw sewa kegedean, jadi airnya selalu masuk kedalam kacamatanya, gw takut nanti mata gw jadi infeksi gara-2 softlensenya kena air laut..
But then, waktu akhirnya gw tukeran kacamata renang sama Lewi, aseliiiiii....ketagihan gw...berenang sampe ketengah, sampe Lewinya panik sendiri manggilin gw tapi gw-nya ga denger, bahkan sampe ga inget waktu, tau-2 udah jam 14.00 WIB aje..
Selain sukses menggosongkan kulit, perut juga mulai berasa perih karna kelaperan...Tapi sebelum balik ke cottage, kita kekeuh harus naek perahu dulu untuk keliling pantai...
Sayangnya disana ga ada banana boat en water sport lainnya, kalo ga...dijamin kita pasti ga inget buat balik ke cottage
gw sama Lewi sama-2 melotot ngeliat lauk sebanyak itu.. Kita sempet konfirmasi lagi kepihak cottage, kalo kita cuman berdua, tapi teryata emank paket makan siang yang disedian dari cottage emang seperti itu : ikan kerapu bakar, kaledo, mie goreng, sayur bunga pepaya en es buah....MANTAAAAAAFFFFFFFF!!!!!!
Sambil liat-2an, senyum-2 sendiri, kita mulai menyantap semuanya...lebih tepatnya, Lewi memulai acara makan siang itu dengan nyuapin gw pake ikan kerapu bakarnya. Fyi, kaledonya gw sendirian yang ngabisin (enak dech...dagingnya empuk, terus kuahnya berasa banget kaldu sapinya) hehehe...doyan ato maruk ya??
Oia, disini gw mulai notice, kalo setiap mesen makanan apapun di Palu, pasti ada mie-nya. Baik itu di nasi kuning, nasi goreng yang ga enak itu (pake sop su-un)..
Abis makan, baru kita bisa pindah ke cottage kita..
en inilah view dari depan cottage kita...
sedangkan gw, berhubung udah cukup gosonk karena berenang seharian, jadi pagi itu gw cuman duduk manis (setengah kelaperan) dipinggir cottage, sambil nunggu menu sarapan kita dateng (ga jauh-2 dari nasi kuning pastinya)
Hari minggu, tanggal 27 Desember 2009. Rencananya hari itu kita mo berangkat ke Tanjung Karang abis dari gereja pagi yang jam 6.30. Berhubung kata Lewi perjalanan ke Tanjung karang sekitar 2jam, jadi kita ngejar waktu sebelum matahari mulai terik...
Tapi ternyata kita baru kaget bangun jam 7, jadi terpaksa minggu itu kita skip ke gereja dech (so sorry, God...plissssss give us mercy..). Pagi itu walopun kita ga mandi dulu (kan mo langsung berenang begeto nyampe disana.. hehehehe ), tapi upacara ini itunya ternyata tetep aja 1 jam sendiri.
Sekilas tentang Tanjung karang, ada di kecamatan Donggala (yang mana menurut cerita orang sana, Donggala itu tadinya adalah ibukotanya, tapi entah kenapa, berubah jadi Palu ibukotanya). Memasuki daerah Donggala, Lewi harus extra ati-2 nyetir motornya, bukan karna jalanan yang licin ato karena tikungan yang tajam..., tapi karna disepanjang perjalanan itu, banyak banget om sapi sama tante kambing yang tiba-2 nyebrang geto aja...padahal kecepatan motor kita lagi 80-100km/jam..en banyak banget kupu-2 yang terpaksa harus melepas nyawa karna nabrak helm yang kita pake (ada satu daerah yang kita lewatin, disepanjang jalan itu penuh dengan kupu-2..padahal disepanjang jalan itu, sebelah kiri gw tebing, sebelah kanan laut. Darimana ya asal kupu-2 itu??).
Kalo gw perhatiin, sepanjang perjalalanan menuju Tanjung Karang, Donggala keliatan lebih keren dari Palu, udaranya sejuk, apalagi kalo pembangunan jalan lintas pantainya udah jadi, pasti keren abis tuch...
Sampe di Tanjung Karang, ternyata kita belum bisa masuk cottage, karna tamu sebelumnya belum check out. Jadi kita taro barang-2 kita di cottage sementara, abis itu kita langsung ke pantai buat snorkling.
Awalnya gw cuman berjemur aja dipinggir pantai, ngumpulin kerang-2an, moto-2in Lewi yang lagi asik snorkling, maen sama ombak dipinggir pantai..Gw ga mo ikutan snorkling, gara-2nya gw ga mo ngelepas softlense gw, en kacamata snorkling yg gw sewa kegedean, jadi airnya selalu masuk kedalam kacamatanya, gw takut nanti mata gw jadi infeksi gara-2 softlensenya kena air laut..
But then, waktu akhirnya gw tukeran kacamata renang sama Lewi, aseliiiiii....ketagihan gw...berenang sampe ketengah, sampe Lewinya panik sendiri manggilin gw tapi gw-nya ga denger, bahkan sampe ga inget waktu, tau-2 udah jam 14.00 WIB aje..
Sayangnya disana ga ada banana boat en water sport lainnya, kalo ga...dijamin kita pasti ga inget buat balik ke cottage
Baru aja nyampe di cottage, ga ada 5 menit, belum sempet ngapa-2in, petugas restoran nganterin menu makan siang kita.. Taaraaaaaaaaa.............
Sambil liat-2an, senyum-2 sendiri, kita mulai menyantap semuanya...lebih tepatnya, Lewi memulai acara makan siang itu dengan nyuapin gw pake ikan kerapu bakarnya. Fyi, kaledonya gw sendirian yang ngabisin (enak dech...dagingnya empuk, terus kuahnya berasa banget kaldu sapinya) hehehe...doyan ato maruk ya??
Oia, disini gw mulai notice, kalo setiap mesen makanan apapun di Palu, pasti ada mie-nya. Baik itu di nasi kuning, nasi goreng yang ga enak itu (pake sop su-un)..
Abis makan, baru kita bisa pindah ke cottage kita..
Basicly, secara keseluruhan Tanjung Karang dah sempurna banget untuk melengkapi perjalanan bulan madu kita, tapi...sayangnya gw bukan type orang yang menyenangi hidup dalam kesunyian..
Jadi gw mulai ngerasa ga betah waktu malam tiba, dimana hampir semua pengunjung udah meninggalkan pantai, en tamu yang stay hanya tinggal gw berdua Lewi + orang bule di cottage yang cukup jauh lokasinya dari tempat kita..
Hanya mendengarkan bunyi ombak en suara jangkrik cukup membuat gw bosan..tapi karena cuaca juga lagi gerimis mengundang, kita juga ga bisa kemana-2...
Akhirnya gw sama Lewi terdampar di cafe bar, menikmati menu makan malam kita yang ga jauh-2 dari ikan lagi, sambil nonton tipi!!
Saat itu gw langsung kepikiran, untungnya gw dah nyuruh Lewi cancel rencana kita inap disana selama 3 hari, kalo ga gw bisa mati kutu, ga bisa ngapa-2in selain makan - berenang - makan lagi!!
Keesokan paginya, pagi-2 Lewi dah sibuk nyari objek foto di laut..en dia senenk banget waktu berhasil motret bintang laut yang ukurannya lumajan gedes...Tadinya mo dibawa pulang sama Lewi, ternyata bintang lautnya masih idup..
Setelah Lewi dah puass maen di laut en foto-2 bintang lautnya, kita breakfast terus langsung cabut...pulang ke rumah..
Bubyeeee Tanjung Karang...sampe ketemu lagi, kalo Lewi jadi dinas di Palu ya...Kalo enggak, yach....berarti gw cukup punya kenangan ini ajah....
Day 6, Palu
Pulang dari Tanjung Karang, kita berdua teparrrr....ketiduran sampe jam 3 sore..Bangun-2 gw pengen banget ngopi..Sebelumnya Lewi dah pernah cerita kalo di Palu itu ga ada Starbucks adanya Starlucks, en gw penasaran banget sama tempat itu..
So sore itu kita ke mall (cuman ada 1 mall di Palu, yaitu Ramayana), selain mo liat penampakannya si Starlucks, kita juga harus beli perlengkapan rumah-2annya Lewi yang udah di list beberapa hari yang lalu..
Abis makan, kita packing-2 lagi, karna besoknya kita mo nginap di swiss-belHotel...Yeaaaaaay....we're so exciting....
Day 6, Palu
Pulang dari Tanjung Karang, kita berdua teparrrr....ketiduran sampe jam 3 sore..Bangun-2 gw pengen banget ngopi..Sebelumnya Lewi dah pernah cerita kalo di Palu itu ga ada Starbucks adanya Starlucks, en gw penasaran banget sama tempat itu..
So sore itu kita ke mall (cuman ada 1 mall di Palu, yaitu Ramayana), selain mo liat penampakannya si Starlucks, kita juga harus beli perlengkapan rumah-2annya Lewi yang udah di list beberapa hari yang lalu..
sayang sekali, hari itu gw kurang beruntung...tempat ngopi yang mirip banget sama Starbucks itu teryata tutup, en hanya ada 2 tempat ngopi di mall itu, yang satunya lagi rame banget (keliatannya si enak, tapi karna begitu masuk tempatnya yang kecium hanya bau asap rokok aja, so gw mengurungkan niat gw untuk ngopi disana). Yang gw bingung, kenapa mallnya panas banget yak? ACnya ga berasa dingin sama sekali, gw sampe ngipas-2 selama belanja di supermarketnya..
Selesei belanja, kita mampir beli ayam goreng di Joko I (nama tempatnya sebetulnya Estu, tapi ga tau kenapa temen-2nya Lewi nyebutnya itu Joko I. En ternyata ada lagi sebutan Joko II dst.. Setelah gw selikidi, ternyata di Palu itu, hampir semua tempat makan tenda yang jual ayam goreng, pecel lele dan kawan-2nya itu pake nama Joko - Surabaya. Jadi, untuk mempermudah, daripada mereka nyebut nama tempat makannya kepanjangan, seperti: makan di Joko yang di jalan ......" mereka nyebutnya Joko I, Joko II dst...
Oia, selain itu....menyambung postingan gw sebelumnya, yang Lewi selalu nyariin tempat makan yang paling bersih di Palu? Maksudnya bersih disini, bukannya bersih dalam artian RM nya kinclong, ga berdebu dsb, melainkan banyak ato sedikitnya lalat di RM tersebut!!!
Di hari ke 6 gw baru sadar, itupun karna gw sempet nanya ke temen-2nya Lewi, di Palu itu terkenal apanya ya? en jawab mereka adalah lalat!!! Yup, di Palu lalatnya ga nahan buanyaknya!! Mau lo makan di resto yang mahal sekalipun, tetep aja lo pasti dilaletin..Hal ini ternyata karna sistem pembuangan sampah di Palu belum bagus, terbukti dari berapa hari gw tinggal di rumahnya Lewi, belum pernah gw liat ada truk ato tukang sampah yang lewat buat ambil sampah-2 yang udah numpuk di halaman itu, untungnya Lewi dan tetangga-2 selalu punya inisiatif buat ngebakar sampah-2 yang mulai numpuk itu..
Palu - Salena 2009
Day 3, Palu
Kegiatan di sepanjang tanggal 25 Desember 2009 adalah barbekyuan sekalian silaturahmi mengunjungi boss en rekan-2 kerjanya Lewi.
Ada tradisi unik yang gw sukain disini yang sebetulnya di Jakarta dulunya juga ada, tapi lama kelamaan udah mulai luntur. Jadi..., setiap Natalan en mungkin berlaku juga waktu Lebaran, setiap warga sana (khususnya anak-2) bisa dari RT maupun RW yang berbeda, datang mengunjungi rumah-2 orang yang merayakan Natal, untuk ngucapin selamat Natal, terus anak-2 itu disambut sama empunya rumah dengan kue-2 kering, kue tart en soft drink, ada juga yang udah khusus nyiapin film anak-2, jadi mereka bisa sekalian nonton disana..Ato kadang-2 ada empunya rumah yang inisiatif nyiapin uang seribuan buat dibagi-2 ke anak-2 itu, en biasanya...kalo mereka dapet angpao itu, mereka bisa balik lagi ke rumah tersebut sampe 3x dalam sehari beserta rombongan anak-2 lainnya.
Oia, berhubung malem itu gw menolak waktu diajak makan malam dirumah salah satu rekan kerjanya Lewi, jadi gw sama Lewi hunting makanan, sambil menjajal tempat-2 makanan baru untuk dijadiin tempat rekomendasi Lewi berikutnya..
Ada satu resto yang kita lewatin (gw ga mo nyebutin namanya disini, takutnya nanti kayak kasusnya Prita lagi) dibandingkan dengan RM lainnya yang cenderung tutup di hari libur or sepi, resto ini lumayan rame...So, berhentilah kita disitu..
Pas mbak-2nya nyodorin buku menu yang kemasannya lumayan bagus en lumayan tebel (model kayu en cukup berat juga tuch buku), gw sambil clingak-clinguk...merhatiin orang-2 disekitar gw kebanyakan mesennya apa yak?
Terus pas gw buka buku menunya, ternyata dari buku yang tebelnya kayak buku skripsi itu (halaaaaah...mulai dech lebaynya), pilihan menunya cuman ada nasi kuning (udah pasti lah yauw...), nasi goreng ini-itu, nasi uduk ayam goreng, bakso, es pisang ijo en minuman-2 standart restoran lainnya..Sisannya, hampir 10 halaman lebih isinya cuman testimoni en sedikit foto-2 dari artis-2 ibukota yang pernah makan disana...
Okelah kalo begeto...minimal dari komentarnya artis-2 itu, makan di resto itu enak..So, pesenlah gw nasi goreng ala "resto" tersebut, sedangkan Lewi pesen nasi uduk ayam goreng.
Setelah nunggu sekitar 15 menit, pesenan kita dateng...Nasi goreng ala "resto" itu (yang harganya sedikit lebih mahal dibandingkan harga nasi goreng lainnya yang tertulis di buku menu), disajikan di atas telur dadar yang tipisnya minta ampuuuuuuun, sama ada suwiran ayam yang bisa gw itung berapa potong suwiran di atasnya + dapet sop su-un (ga ngerti kombinasinya gimana, masa nasi goreng pake sop su-un????), sedangkan pesenannya Lewi standart hanya nasi udduk pake ayam goreng lengkap dengan lalap en sambalnya.
Sendokan pertama, hmmmm....nothing special dengan nasi goreng ini, bahkan kalo boleh jujur, enakan nasi goreng tek-2 langganan gw yang selalu lewat depan rumah...
Sendokan kedua, hmmmm....untuk nasi goreng yang rasanya pas2an ini, en ayamnya perlu di ubek-2 dulu baru ketemu + telur dadar yang extra tipis sampe ga berasa ada telurnya sama sekali, koq bisa-2nya ini resto ngasih harga Rp.25.000,- belum termasuk tax (ketawan gw makan nasi gorengnya Solaria)..
Sendokan ketiga, hmmmm....apa yang bikin restoran ini rame ya? Bahkan sampe ada koment-2 dari artis segala..Then suddenly gw baru ngeh, dari smua testimonial yang gw baca di buku menunya, hampir semua artis-2 itu muji es pisang hejonya, bukan makannya..Ulasan tentang makanannya hanya berkisar soal kehalalannya aja... (cuapeeeeeek dech!!!!!)
So...gw STOP di suapan ke 4 en kemudian tukeran menu sama Lewi..
Day 4, Salena
Hari ke 4, tanggal 26 Desember 2009, kegiatan hari itu selain masih seputar makan gratis bersama rekan-2 kerjanya Lewi, kita pergi ke salah satu tempat (desa) pelayanannya Lewi selama di Palu, nama daerahnya Salena..
Pulang dari Salena, kita mampir ke swiss-belHotel di Silae buat booking kamar untuk tanggal 29 Desembernya, abis itu kita mampir ke pantai Talise, buat makan Duren (variasi harga mulai dari 5rb, 17,5rb sampe 25rb)
Kegiatan di sepanjang tanggal 25 Desember 2009 adalah barbekyuan sekalian silaturahmi mengunjungi boss en rekan-2 kerjanya Lewi.
Ada tradisi unik yang gw sukain disini yang sebetulnya di Jakarta dulunya juga ada, tapi lama kelamaan udah mulai luntur. Jadi..., setiap Natalan en mungkin berlaku juga waktu Lebaran, setiap warga sana (khususnya anak-2) bisa dari RT maupun RW yang berbeda, datang mengunjungi rumah-2 orang yang merayakan Natal, untuk ngucapin selamat Natal, terus anak-2 itu disambut sama empunya rumah dengan kue-2 kering, kue tart en soft drink, ada juga yang udah khusus nyiapin film anak-2, jadi mereka bisa sekalian nonton disana..Ato kadang-2 ada empunya rumah yang inisiatif nyiapin uang seribuan buat dibagi-2 ke anak-2 itu, en biasanya...kalo mereka dapet angpao itu, mereka bisa balik lagi ke rumah tersebut sampe 3x dalam sehari beserta rombongan anak-2 lainnya.
Oia, berhubung malem itu gw menolak waktu diajak makan malam dirumah salah satu rekan kerjanya Lewi, jadi gw sama Lewi hunting makanan, sambil menjajal tempat-2 makanan baru untuk dijadiin tempat rekomendasi Lewi berikutnya..
Ada satu resto yang kita lewatin (gw ga mo nyebutin namanya disini, takutnya nanti kayak kasusnya Prita lagi) dibandingkan dengan RM lainnya yang cenderung tutup di hari libur or sepi, resto ini lumayan rame...So, berhentilah kita disitu..
Pas mbak-2nya nyodorin buku menu yang kemasannya lumayan bagus en lumayan tebel (model kayu en cukup berat juga tuch buku), gw sambil clingak-clinguk...merhatiin orang-2 disekitar gw kebanyakan mesennya apa yak?
Terus pas gw buka buku menunya, ternyata dari buku yang tebelnya kayak buku skripsi itu (halaaaaah...mulai dech lebaynya), pilihan menunya cuman ada nasi kuning (udah pasti lah yauw...), nasi goreng ini-itu, nasi uduk ayam goreng, bakso, es pisang ijo en minuman-2 standart restoran lainnya..Sisannya, hampir 10 halaman lebih isinya cuman testimoni en sedikit foto-2 dari artis-2 ibukota yang pernah makan disana...
Okelah kalo begeto...minimal dari komentarnya artis-2 itu, makan di resto itu enak..So, pesenlah gw nasi goreng ala "resto" tersebut, sedangkan Lewi pesen nasi uduk ayam goreng.
Setelah nunggu sekitar 15 menit, pesenan kita dateng...Nasi goreng ala "resto" itu (yang harganya sedikit lebih mahal dibandingkan harga nasi goreng lainnya yang tertulis di buku menu), disajikan di atas telur dadar yang tipisnya minta ampuuuuuuun, sama ada suwiran ayam yang bisa gw itung berapa potong suwiran di atasnya + dapet sop su-un (ga ngerti kombinasinya gimana, masa nasi goreng pake sop su-un????), sedangkan pesenannya Lewi standart hanya nasi udduk pake ayam goreng lengkap dengan lalap en sambalnya.
Sendokan pertama, hmmmm....nothing special dengan nasi goreng ini, bahkan kalo boleh jujur, enakan nasi goreng tek-2 langganan gw yang selalu lewat depan rumah...
Sendokan kedua, hmmmm....untuk nasi goreng yang rasanya pas2an ini, en ayamnya perlu di ubek-2 dulu baru ketemu + telur dadar yang extra tipis sampe ga berasa ada telurnya sama sekali, koq bisa-2nya ini resto ngasih harga Rp.25.000,- belum termasuk tax (ketawan gw makan nasi gorengnya Solaria)..
Sendokan ketiga, hmmmm....apa yang bikin restoran ini rame ya? Bahkan sampe ada koment-2 dari artis segala..Then suddenly gw baru ngeh, dari smua testimonial yang gw baca di buku menunya, hampir semua artis-2 itu muji es pisang hejonya, bukan makannya..Ulasan tentang makanannya hanya berkisar soal kehalalannya aja... (cuapeeeeeek dech!!!!!)
So...gw STOP di suapan ke 4 en kemudian tukeran menu sama Lewi..
Day 4, Salena
Hari ke 4, tanggal 26 Desember 2009, kegiatan hari itu selain masih seputar makan gratis bersama rekan-2 kerjanya Lewi, kita pergi ke salah satu tempat (desa) pelayanannya Lewi selama di Palu, nama daerahnya Salena..
Pulang dari Salena, kita mampir ke swiss-belHotel di Silae buat booking kamar untuk tanggal 29 Desembernya, abis itu kita mampir ke pantai Talise, buat makan Duren (variasi harga mulai dari 5rb, 17,5rb sampe 25rb)
Sorenya, masih seperti kemarin, melanjuti tour ke rumah-2 rekan kerjanya Lewi.. Mulai dari P. Erwin, Bang Tommy en Ibu Hostia..
Di rumahnya Ibu Hostia, gw makan kenyank bangeeeeet..., secara dia masak sop brenebonnya enak banget (kuahnya kentel en berasa banget kaldu B2nya), maklum....dah 5 hari tidak merasakan nikmatnya masakan rumah...
Pulang dari tempatnya Ibu Hostia, kita (gw en Lewi beserta temen-2nya Lewi) hunting duren lagi di pantai Talise, abis itu gabung sama Bang Tommy di pantai sebelah buat makan jagung bakar + susu jahe...
Pulang-2, karena kekenyangan gw jadi ga bisa tidur..miring ke kiri salah, miring ke kanan salah..Alhasil gw packing baju-2 yang mo di bawa ke tanjung karang besok paginya, sampe jam 1 pagi..
Subscribe to:
Posts (Atom)