My deep condolence

Senin pagi sampe dikantor, langsung disambut dengan berita duka cita dari Dave, salah satu sahabat gw di divisi EO One. Temen gw bilang, kalo Maria, pacarnya Dave tadi pagi mengalami kecelakaan motor en meninggal ditempat.SHOCK!!! merinding en sesek napas bercampur jadi satu! Gw bahkan ga sanggup melanjuti langkah gw naek ke lantai 3 (ga ada lift di kantor gw). Gw memang ga terlalu kenal sama Maria, walopun beberapa kali event, Dave selalu ngajak serta Maria. Tapi gw deket banget sama Dave, en skenario tragedi yang menimpa Maria, yang membuat gw speechless, ilang energi dsb.

Jadi hari itu, selesei managerial meeting, yang untungnya cepet selesei (karna ada beberapa divisi yang ga hadir, en babe boss juga telat dateng, jadi kita mulai dan selesaikan secepat mungkin), kita (perwakilan dari team PR, EO One, AE en MCL) langsung berangkat menuju RSUD Tangerang (jenazah di fisum disana karena rumah en lokasi kecelakaannya ada disana), sebelum dibawa ke rumah duka Oasis Lestari. Dari RSUD Lestari, kita iring-2an sama mobil jenazah menuju rumah duka. Asli, sepanjang perjalanan itu, gw ga bisa berenti menitikkan air mata, apalagi waktu gw ngeliat Dave di mobil jenazah, duduk diem ngeliatin petinya. Hati gw seperti teriris-2 rasanya.

Sampe di Oasis Lestari, (gw terkagum-2 sama tempat kremataorialnya yang besar en terlihat mewah!), kita nemenin Dave di ruang mandi jenazah, sambil nunggu keluarganya Maria ngurusin administrasinya en mendengarkan versi lengkap dari kronologis peristiwa tragis itu. Gw ga sanggup menceritakan secara detail, bagaimana bus besar itu melindas Maria di saksikan ayah en adiknya sendiri. Yang bikin hati gw lebih hancur lagi, waktu Dave cerita, kalo cincin kawin mereka baru aja diambil hari sabtu lalu. En seperti sebuah firasat ato apapun itu istilahnya, Maria seminggu yang lalu sibuk ngurusin jamsosteknya dan semua asuransi-2 kecelakaanya.

Geez....kadang gw berpikir, Tuhan memang empuya jiwa-2 di dunia ini, Dia bisa mengambil kita kapanpun Dia mau, cuman cara-2 seperti ini yang bikin gw binggung.
Haruskah setragis ini?
Ketika Dave sudah bosan menjadi petualang cinta, dan siap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi...
Ketika rencana-2 sudah tertuang dan pernikahan ada di depan mata..
Hal seperti ini tak dapat dihindari lagi...
Manusia memang boleh punya rencana, tapi Tuhan yang maha menentukan..

Selamat jalan Maria, kamu pasti sudah berbahagia saat ini, duduk disisi kanan Allah Bapa.

No comments: